RIAU ONLINE, PEKANBARU - Badan Restorasi Gambut (BRG) bersama Universitas Riau dan Pemprov Riau mengadakan pertemuan bersama sejumlah lembaga riset dan perguruan tinggi asal Jepang untuk mendorong kerja sama riset untuk restorasi gambut di Riau.
Kerjasama ini dilakukan sebagai salah satu upaya melindungi lahan gambut di Riau yang luasnya mencapai 5,7 juta hektar yang kini tengah rawan mengalami kebakaran akibat terjadinya alih fungsi lahan gambut selama ini.
"Kerjasama ini sebenarnya adalah tindak lanjut dari kesepakatan yang sudah kita lakukan antara beberapa lembaga riset di Jepang, BRG dan Pemprov Riau ketika Pak Gubernur melakukan kunjungan di Jepang pada April lalu," kata Kepala BRG, Nazir Foead ketika di Pekanbaru, Selasa (31/5/2016).
BACA JUGA: Badan Restorasi Gambut Bangun Sistem Pemantau Sekat Kanal
Beberapa hari lalu, di Jakarta Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, secara tegas menyatakan Riau akan dijadikan sebagai contoh oleh pemerintah pusat dan daerah lain dalam hal restorasi gambut. Ini merupakan bentuk keseriusan dari Pemprov Riau untuk segera menyelesaikan masalah kerusakan gambut di Riau.
Kata Foead, Riau juga sepakat untuk dijadikan sebagai provinsi percontohan sebagai penghasil, pengelola dan pemasok sagu di Indonesia. Apalagi, lahan gambut memang sangat cocok ditanami dengan tanaman sagu yang merupakan bahan pokok makanan masyarakat adat.
"Kita senang karena setelah kesepakatan ditandatangani di Jepang pada April lalu dan di Jakarta beberapa hari lalu, Pak Gubernur semakin mengambil langkah konrit untuk menyelesaikan masalah kerusakan gambut dengan mendukung gerakan restorasi gambut," ucapnya.
KLIK JUGA: Dua Universitas di Jepang Dukung Restorasi Gambut Riau
Keberlanjutan dan keseriusan dalam memelihara dan melestarikan gambut di Riau menjadi dasar kerja sama antara BRG dan Pemprov Riau serta berbagai perguruan tinggi yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri, termasuk Jepang.
"Kami telah bersepakat untuk menjadikan Riau sebagai pusat riset gambut tropis di dunia melihat luas dan dalamnya lahan gambut yang ada di Riau ini. Tentu saja perguruan tinggi harus memastikan benar partisipasi masyarakat di dalamnya agar riset juga dapat membawa manfaat secara ekonomi bagi masyarakat," tandas Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline