Laporan: Azhar Saputra
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Di saat seluruh anak bergembira memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada hari ini (Senin, 2/5/2016), anak-anak lainnya memilih bekerja dan mengubur keinginannya untuk bersekolah.
Ani, gadis penjual koran di persimpangan pasar pagi Arengka adalah satu dari sekian banyak anak di Indonesia yang dipaksa keadaan untuk mengumpulkan ribuan demi melanjutkan hidup mereka.
Saat RIAUONLINE.CO.ID menghampiri Ani dan menyapanya, tak banyak kata-kata yang diucapkannya. Di pikirannya, hanya bagaimana agar koran dagangannya habis, "Koran bang," katanya. Ketika ditanya apakah ia masih bersekolah? Ani hanya menjawab dengan gelengan kepala.
Saat traffic light memberi tanda berhenti, di saat itu pula Ani bersama dua temannya akan menawarkan dagangannya dan berharap seseorang akan membeli dagangan mereka. Ketika kendaraan mulai berjalan kembali, Ani dan teman-temannya juga kembali bercanda.
Pantauan RIAUONLINE.CO.ID, seringkali Ani mendapat penolakan dari pengendara untuk koran Rp 3.000 yang ditawarkannya. Ani tak menyerah, di saat matahari mulai terik, gadis berbaju merah ini masih bersemangat menawarkan koran dagangannya.
Meski terlihat letih di wajahnya, namun sesekali Ani tampak tersenyum saat ada yang membeli korannya dan membayar dengan uang lebih.
Begitulah potret anak-anak yang tidak berkesempatan untuk mengenyam pendidikan dan memilih untuk bekerja, bahkan di antara mereka memengang tanggung jawab sebagai tulang punggung keluarga.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline