Laporan: Azhar Saputra
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ada yang menarik dari HUT Ke-70 TNI AU di Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin, Sabtu 9 April 2016. Senjata dipergunakan Batalyon Komando Paskhas 462/Pulanggeni, lebih tua dibandingkan usia Indonesia merdeka dan TNI AU sendiri.
Senjata tua namun masih mematikan itu sudah berusia 72 tahun buatan Uni Soviet (kini Rusia). Mesin pembunuh itu dikenal dengan nama Ruchnoy Pulemet Degtyarova (RPD) tahun pembuatan 1944.
"Senjata tersebut merupakan senjata bantuan ringan. Kita mengenalnya RPD. Kita memang merawatnya seperti merawat anak sendiri," kata Komandan Batalyon Komando (Danyonko) Paskhas 462/Pulanggeni, Letkol Pasukan (Psk) Solihin, kepada RIAUONLINE.CO.ID, Sabtu, 9 April 2016.
Baca Juga: Yon Paskhas Bentuk Yayasan untuk Santuni Keluarga Korban Hercules Jatuh
Senjata mesin pembunuh otomatis ringan ini diperuntukan dua pucuk saja dalam satu regunya. RPD memiliki kaliber 7,62 milimeter dan mampu memuntahkan peluru 650-750 butir dalam satu menit. Jarak tembak efektifnya sejauh 1.000 meter atau 1 Km dengan berat 6,6 Kilogram.
"Rahasia awetnya mesin ini terletak pada perawatannya. Bila hendak digunakan, dibersihkan. Pembersihan senantiasa dilakukan sesudah dan sebelum pemakaian," kata lulusan AAU 1997 ini.
Selain itu, perawatan berkala tak luput dari pantauan. "Jika memang lama tidak dipergunakan, akan kami beri minyak dan permukaan akan tampak basah. Sebaliknya, bila hendak dipergunakan, kami lumuri minyak dan di lap kering," tutur perwira menengah dengan dua mawar di pundaknya itu.
Acara Perayaan HUT Ke-70 TNI AU ini juga dimeriahkan atraksi terjun payung, Flypass pesawat tempur, aeromodelling, paramotor dan hiburan oleh penyanyi dangdut. Selain itu, juga penampilan pesawat tempur F-16 dan Hawk 100/200 turut memeriahkan suasana ini.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline