RIAU ONLINE - Saga al-Dulmaimi, istri dari pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi bercerita tentang sosok suami yang menikahinya 2008 lalu.
Sebelumnya, Abu Bakr al-Baghdadi adalah seorang dosen dari sebuah universitas dan mengajar ilmu agama dan Syariah. Baru kemudian ia aktif dalam kelompok-kelompok ekstremis.
Dalam sebuah wawancara dengan Expressen, al-Dulmaimi mengatakan bahwa ia menikah dengan orang normal yang bekerja sebagai dosen. Pada saai itu Abu Bakr al-Baghdadi bernama Hisham Mohammad.
BACA JUGA: Lagi, Komandan Senior ISIS Tewas dalam Serangan Udara AS di Raqqa
"Ia adalah seorang pria berkeluarga, Ia pergi bekerja dan pulang ke keluarganya. Ia bahkan tidak ambil bagian dalam gerakan perlawanan," kata al-Dulmaimi seperti dikutip dari The Independent.
"Bagaimana dia kemudian menjadi pemimpin dari organisasi teroris yang paling berbahaya di dunia. Itu adalah sebuah misteri bagi saya," lanjutnya.
Al-Dulmaimi dibesarkan di Irak dan menikah dengan Baghdadi setelah suami pertamanya tewas saat melawan pasukan Amerika Serikat.
KLIK JUGA: ISIS Diduga Berencana Serang Perdana Menteri Belgia
Menurut al-Dumaimi, suaminya mencintai anak-anaknya dan menjadi idola bagi anak-anak mereka. Ia adalah orang yang sangat baik. Namun, tidak pada hubungannya dengan al-Dulmaimi. Setelah melahirkan putrinya, al-Dulmaimi memutuskan untuk meninggalkan Baghdadi.
"Dia adalah orang yang penuh teka-teki. Anda tidak bisa berdiskusi atau mengadakan percakapan secara normal dengannya," jelasnya.
Bagdadi telah menyatakan dirinya sebagai 'Khalifah' dari Negara Islam atau yang dikenal dengan ISIS. Ia merupakan salah satu teroris yang paling dicari di dunia, bahkan Amerika Serikat menawarkan hadiah $ 10 juta untuk kepala Abu Bakr al-Baghdadi.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline
Sumber: The Independent