Abu Sayyaf 'Tak Pandang Bulu' Saat Sandera Korbannya

Kelompok-Abu-Sayyaf.jpg
(BBC INDONESIA/GETTY)

RIAU ONLINE - Kelompok separatis Abu Sayyaf tidak memandang keyakinan yang dipeluk korbannya. Demikian disampaikan pengamat terorisme, Nasir Abbas.

 

“Mereka acak saja, ada Muslim, ada bukan Muslim. Inti persoalannya bukan di situ, kapal ini kan bawa barang berharga, bawa batubara. Jadi ini milik perusahaan yang kaya. Jadi yang dipertaruhkan itu bukan orang disandera. Ini ada permintaan tebusan. Ini adalah bentuk pemerasan terhadap perusahaan (semata),” kata Nasir seperti dikutip dari BBC Indonesia.

 

Abu Sayyaf yang beranggotakan milisi Islam dan sering berada di kepulauan selatan Filipina, diantaranya Jolo, Basilan dan Mindanao itu, pada pertengahan 2014 lalu disebut-sebut telah berbaiat kepada kelompok Negara Islam (ISIS) yang dikenal 'tidak pandang bulu' dalam melakukan aksinya.



BACA JUGA: Filipina Ingatkan Indonesia untuk tak Tebus WNA Disandera

 

Menurut Nasir, Abu Sayyaf hanya 'ikut-ikutan bergabung dengan ISIS' sebab, perbuatan seperti menculik dan membunuh sudah lebih dulu mereka lakukan sebelum ISIS. 

 

Abu Sayyaf telah menculik ratusan orang dan mayoritas adalah warga Filipina serta orang kulit putih. Hal itu telah berlangsung sejak mereka terpecah dari kelompok induknya, Moro National Liberation Front atau MNLF pada pertengahan 1980an.  

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline