Laporan: Rizki Kurniawan
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Langkah Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, mengubah slogan kota dari Kota Bertuah menjadi Kota Madani, mulai mendapat perlawanan dari mahasiswa. Padahal, Kota Madani merupakan Visi Misi Firdaus saat maju sebagai Calon Wako berpasangan dengan Ayat Cahyadi sebagai Calon Wakil Wali Kota Pekanbaru, 2011 silam.
Mahasiswa mengatakan, perubahan slogan Kota Bertuah menjadi Kota Madani, sama sekali tak mendapat persetujuan dan dukungan dari tokoh masyarakat serta tokoh adat di Pekanbaru.
Unjuk rasa mahasiswa di depan Kantor Wali Kota Pekanbaru, Jalan Sudirman, Pekanbaru, Senin, 28 Maret 2016, juga meminta Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, keluar dari kantor dan menjumpai mereka.
KEPALA Bagian Operasi (Kabag) Ops Polresta Pekanbaru, Kompol M Sembiring, saat menghadapi pengunjuk rasa dari mahasiswa Universitas Lancang Kuning, Senin, 28 Maret 2016, di gerbang pintu masuk Kantor Wali Kota Pekanbaru. Mereka menuntut jawaban Firdaus sebagai Wali Kota kenapa slogan Kota Bertuah diubah menjadi Kota Madani.
Sayangnya, Firdaus sedang berada di Jakarta guna menghadiri undangan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono. Pengunjuk rasa mempertanyakan, kenapa di hari kerja, Wali Kota Firdaus tidak berada di kantornya.
TULISAN spidol di atas kertas karton berwarna putih bertuliskan "Mantan Terindah Yang Tidak Bisa Dilupakan", #SaveBertuah, Senin, 28 Maret 2016, di depan Kantor Wali Kota Pekanbaru. Mereka menuntut jawaban Firdaus sebagai Wali Kota kenapa slogan Kota Bertuah diubah menjadi Kota Madani.
"Meskipun kami tidak bisa bertemu wali kota, kami akan tetap keukeh berada di sini hingga malam hari pun," kata pengunjuk rasa, Muhammad Ari Ramadhan dengan suara lantang.
MAHASISWA Universitas Lancang Kuning mengenakan jaket kuning, berada di depan pintu gerbang Kantor Wali Kota Pekanbaru, Senin, 28 Maret 2016, nyaris bentrok dengan Satpol PP dan Polisi. Mereka menuntut jawaban Firdaus sebagai Wali Kota kenapa slogan Kota Bertuah diubah menjadi Kota Madani.
Usai mendapat kabar Firdaus tak di Pekanbaru, pengunuk rasa kemudian mendekati gerbang pintu masuk Kantor Wali Kota Pekanbaru. Sempat terjadi saling dorong-mendorong, antara mahasiswa dengan Satuan Polisi Pamong Praja dan Kepolisian.
UANG kertas recehan dilemparkan ke aspal sebagai tanda protes perubahan slogan Kota Bertuah menjadi Kota Madani untuk Pekanbaru, Senin, 28 Maret 2016. Mereka menuntut jawaban Firdaus sebagai Wali Kota kenapa slogan Kota Bertuah diubah menjadi Kota Madani.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline