Al Azhar: Hutan Riau Rusak Gara-gara Pendatang

Diskusi-Hukum-Adat-Melayu.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA)

Laporan: Azhar Saputra


RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ketua Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Al Azhar, berang kepada perusahaan dan negara. Ia marah saat masyarakat adat dan Melayu harus tersingkir akibat tanah milik mereka yang menjadi sumber matapencaharian, sudah dikapling-kapling untuk korporasi.

 

"Kerusakan hutan itu bukan dari orang dalam, melainkan dari orang-orang luar," kata Al Azhar, Kamis, 16 Maret 2016, di Gedung LAMR, Jalan Diponegoro, Pekanbaru.

 

Pertemuan ini membahas pengakuan hak-hak masyarakat adat dan penyelamatan hutan Riau. Acara ini juga dihadiri Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Riau, Riko Kurniawan, Pengurus Daerah Wilayah Riau Aliansi Masyarakat Adat (Aman) Riau, Epri Subayang.




Dalam pertemuan tersebut, juga hadir perwakilan masyarakat suku asli yang hidup di Riau. Antara lain, Talangmamak, Batin Talang Parit, dan Dubalang Anak Talang.

 

Baca Juga: Kukang Dibantai di Pasar Pekanbaru untuk Pesugihan Kaya dan Kejantanan

 

Dalam berbagai kesempatan, Al Azhar kerap menyuarakan pengembalian hak-hak adat yang selama ini dirampok oleh negara dan perusahaan dalam bentuk pemberian konsesi kehutanan serta perkebunan kelapa sawit.

 

Tak hanya itu, masyarakat adat selama ini bergantung hidup dengan kekayaan dan potensi yang ada di hutan, sekarang ini tak bisa lagi memanfaatkannya. Mereka terusir dari lingkungan hidup mereka, tercerabut dari akar kehidupan turun-temurun sejak dulu kala, sebelum perusahaan hadir di sekitar mereka.

 


Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline