RIAU ONLINE - Heboh bakal terjadinya gerhana matahari total semakin menjadi. Apalagi di Indonesia yang menjadi satu-satunya daratan terbanyak yang bisa memantau langsung fenomena alam yang jarang terjadi itu.
Namun, perlu diketahui, gerhana matahari yang terjadi 9 Maret ini tidak bisa dilihat secara langsung. Karena memandang dengan mata telanjang dapat membahayakan. Nah, agar aman menikmati gerhana matahari, perlu Anda perhatikan hal berikut:
Risiko Melihat Gerhana Matahari Secara Langsung
Melihat matahari secara langsung tanpa menggunakan pelindung adalah hal yang membahayakan. Salah satu radiasi matahari yang mencapai permukaan bumi adalah radiasi ultraviolet, dengan panjang gelombang lebih dari 290 nm.
BACA JUGA : Gerhana Matahari di 11 Provinsi, Wisatawan Asing Sudah Pesan Hotel
Sel-sel retina mata, yaitu sel batang dan sel kerucut, merupakan sel yang berperan penting untuk melihat suatu gambar dan sel-sel ini sensitif terhadap cahaya atau mudah rusak. Saat melihat matahari atau gerhana matahari secara langsung, risiko terbakarnya sel-sel retina sangat tinggi hingga dapat mengganggu penglihatan baik secara temporer maupun permanen (“eclipse blindness”), tergantung besarnya kerusakan yang terjadi.
KLIK JUGA: Disini Tempat Terbaik Mengamati Gerhana Matahari di Gorontalo
Saat seseorang melihat matahari berkali-kali atau dalam jangka waktu lama tanpa pelindung yang baik, kerusakan fotokimiawi retina ini dapat dibarengi dengan cedera akibat suhu yang tinggi (terbakar). Radiasi yang terjadi menyebabkan timbulnya panas yang dapat merusak sel retina mata. Bahaya terhadap penglihatan ini sangat signifikan karena cedera sel tersebut bisa terjadi bahkan tanpa rasa nyeri yang berat.
Cara Aman Melihat Gerhana Matahari
Satu-satunya waktu teraman untuk melihat gerhana matahari adalah saat terjadinya gerhana total (saat sudah benar-benar tertutup seluruhnya oleh bulan, bukan saat proses menuju tertutup/saat akan terbuka kembali).
Sangat tidak aman untuk melihat gerhana matahari sebagian atau bentuk cincin, tanpa menggunakan teknik dan peralatan yang aman. Untuk itu, bagi Anda yang ingin menjadi saksi langsung sejarah gerhana matahari total pada 9 Maret 2016, persiapkanlah diri Anda dan pastikan Anda menggunakan pelindung yang disarankan NASA maupun LAPAN. Misalnya menggunakan filter atau kacamata khusus yang didesain khusus untuk melindungi mata saat melihat gerhana matahari.
Salah satu filter yang umum digunakan adalah yang berbahan krom atau aluminium, dan NASA menyebut bahwa salah satu contoh pelindung yang aman digunakan adalah pelindung mata tukang las. Alternatif murah yang dapat digunakan adalah lapisan tipis berbahan aluminium yang diproduksi khusus untuk observasi matahari.
Filter yang kurang aman misalnya kacamata hitam, film foto, CD, disket dan negatif foto dengan gambar di atasnya (contohnya hasil foto rontgen). Jangan gunakan benda-benda tersebut untuk melindungi mata Anda saat melihat gerhana matahari, sebab benda-benda ini masih bisa meneruskan radiasi inframerah yang tak tampak sehingga mampu menyebabkan cedera luka bakar pada retina.
Apabila matahari tampak redup dan tidak terang seperti biasanya, atau meskipun Anda tidak merasakan silau/ketidaknyamanan apa pun saat melihat matahari, tidak menjadi jaminan bahwa mata Anda aman. Pelindung mata Anda wajib berbahan khusus karena harus mampu menahan radiasi. Memastikan Anda menggunakan pelindung mata yang aman adalah persiapan yang utama sebelum menyaksikan fenomena alam yang langka ini.