Hapus Peran Tengkulak, Disperindag Bakal Putus Mata Rantai Distribusi Barang Pokok

Pasar-Kodim-Senapelan.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ULTI DESI ARNI)

 

 

Penulis: Wilna Sari

 

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau akan mengoptimalkan peran pasar tradisional di beberapa daerah yang suplus maupun minus pasokan bahan pokok.

 


Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau Muhammad Firdaus mengatakan pihaknya akan fokus pada peran pasar tradisional di daerah Riau yang saat ini sistemnya masih diadakan sekali dalam sepekan.

 



"Dengan adanya sistem pasar mingguan itu, petani yang memasarkan hasil produksi akan mengalami kesulitan. Kondisi ini dimanfaatkan oleh tengkulak atau penadah yang menekan harga jual bahan pangannya," katanya, Jumat (4/3/2016).

 

BACA JUGA : APBN Tak Cukup untuk Membangun, Presiden Ingin Tax Amnesty Diberlakukan

 

Menurut dia, mengupayakan peran pasar tradisional itu pihaknya dapat memotong mata rantai distribusi barang, khususnya bahan pangan.

 

KLIK JUGA : Dalam 2 Hari, Puluhan Tas Karya Tunarungu Terjual ke Netizen

 

“Untuk itu, kami akan bekerja sama dengan perangkat desa juga agar bisa dimaksimalkan, seperti ditingkatkan hari pasarnya sehingga bisa membantu petani dalam menjual bahan pangan produksinya langsung tanpa harus melewati mata rantai distribusi itu. Karena, selain merugikan petani juga membuat harga menjadi semakin mahal,” katanya.

 

Dari pemantauan Disperindag Riau di lapangan kata Firdaus, pihaknya menemukan mata rantai distribusi bahan pangan ini mencapai tujuh pihak. Seharusnya bisa dipangkas menjadi lebih ringkas hingga hanya tiga pihak saja agar harga jual dapat lebih menguntungkan bagi petani dan juga pembeli.