RIAU ONLINE, PEKANBARU - Banjir yang menerjang tiga Kabupaten di Riau, antara lain Kampar, Kuantan Singingi dan Rokan Hulu, belum memberikan dampak bagi kenaikan harga sembilan barang pokok (Sembako) di pasar Pekanbaru.
Padahal, Selasa (9/2/2016) lalu, jalur lintas yang menghubungkan Pekanbaru-Bangkinang, terendam air luapan Sungai Kampar di Simpang Kubu, Desa Tanjungrambutan, Kecamatan Kampar.
(Baca Juga: Urut Dada Lihat Kerugian Warga Gara-gara PLTA Kotopanjang tak Miliki Sistem Alert)
Menurut para pedagang beberapa pasar di Pekanbaru, Rabu (10/2/2016), harga Sembako tak mengalami kenaikan atau penurunan harga akibat banjir.
Pantauan RIAUONLINE.CO.ID, di Pasar Sukaramai (Pasat Pusat) dan Pasar Kodim (Senapelan), para pedagang mengatakan, belum terjadi kenaikan harga sembako dan sayur-mayur dari Sumatera Barat. Padahal, selain banjir di Kabupaten Kampar, sehari sebelumnya, Senin (8/2/2016), banjir juga menenggelamkan beberapa desa di Kabupaten 50 Kota.
Uli, pedagang sayuran di Pasar Sukaramai, mengatakan, selama banjir beberapa hari ini, sama sekali tak berdampak pada melonjaknya harga barang kebutuhan sehari-hari.
Ia mencontohkan, harga cabai merah dan rawit, sayuran, bawang merah dan bawang putih, juga kentang maupun tomat, berasal dari Sumatera Barat.
"Tak ada kenaikan harga barang selama beberapa hari banjir ini. Semua harganya normal. Tak ada pengaruhnya sama sekali banjir-banjir itu," kata Uli.
Selain itu, Toni, pedagang beras dan telur ketika ditanya apakah ada kenaikan harga mengatakan, sama sekali tak ada yang naik. "Tak ada naik. Biasa saja. Barang menjadi naik kan ketika adanya kelangkaan terjadi di pasaran. Ini tak ada kelangkaan. Semua pasokan beras dan telur ataupun barang pokok lain dari Sumbar itu tetap ada dan lancar," jelas Toni.
(Klik Juga: Kami Terpaksa Buka 5 Pintu Air Waduk PLTA Kotopanjang. Kalau Tidak...)
Hal sama juga terjadi di Pasar Senapelan (Kodim). Pedagang yang ditanyakan, mengataka, tak ada kenaikan harga barang selama banjir di Kampar. Semua pasokan dari Sumatera Barat tetap dipasok para pengepul.
Zeddy, pedagang ikan basah di Pasar Kodim mengatakan, tidak ada kenaikan harga karena pengepul ikan tetap mengirimkan pasokan dari Sumbar dan Medan. Namun begitu, kendati kelangkaan tak terjadi, keterlambatan pasokan memang diakuinya terjadi akibat banjir.
"Kalau langka itu memang tak ada. Tapi kalau ada keterlambatan kedatangan pasokan memang iya kita akui ada. Tapi itu tak berpengaruh pada harga di pasar nya. Misalnya biasanya datang dari Sumbar itu jam 1 pagi, tapi sekarang gara-gara banjir sampai sini itu jam 4 atau jam 5 pagi. Semuanya terlambat karena memang macet dan padat di daerah yang kena banjir itu," tandasnya.
Simak berita Banjir Sungai Kampar lainnya dengan klik di sini.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline