RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger menghimbau kepada kepala daerah yang ada di 12 kabupaten kota di Riau untuk tidak gengsi dalam menaikkan status siaga darurat karlahut jika memang dianggap perlu dilakukan.
Edwar memandang selama ini banyak kepala daerah yang terlambat, bahkan enggan menetapkan status bencana karena gengsi dan takut akan dianggap gagal menjaga lingkungannya.
"Kita berharap jangan sampai karena takut dianggap gagal, pemerintah gengsi menaikkan status siaga karlahut. Karena jika mengedepankan gengsi maka kerugian bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk masyarakat. Pemerintah tidak boleh dilakukan hal itu," ujar Edwar kepada RIAUONLINE.CO.ID, Selasa (1/3/2016).
(BACA JUGA: 25 Titik Api Terpantau di Siak dan Bengkalis)
Berkaca dari kejadian tahun 2015 lalu, Edwar menganggap parahnya dampak asap pada tahun lalu disebabkan oleh lambannya pemerintah daerah menetapkan status tanggap darurat, baik dari pemerintah kabupaten dan kota maupun provinsi.
"Jangan sampai kejadian tahun lalu terulang, akibat sangat terlambat menetapkan status tanggap darurat membuat kita kolaps dan panik. Dampaknya sangat terasa, hingga menyebabkan beberapa orang meninggal karena asap. Hal Ini sangat kita antisipasi sekarang," tegasnya.
(KLIK JUGA: Bengkalis dan Meranti Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan)
Hingga saat ini hanya Kabupaten Bengkalis dan Kepulauan Meranti yang telah menetapkan status Siaga Darurat Karlahut.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline