RIAU ONLINE - Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Agus Supriatna mengatakan, pilot pesawat latih Super Tucano, Mayor Pnb Ivy, yang jatuh di kawasan Blimbing, Malang, Rabu (10/2/2016), keluar menggunakan kursi pelontar, sebelum menghantam perumahan warga.
"Pilot sempat menggunakan kursi lontar, sebelum jatuh," kata Marsekal Agus Supriatna, saat diwawancarai langsung oleh stasiun TVOne, Rabu (10/2/2016).
Pesawat ini, tuturnya, terbang untuk melakukan Tes Flight (Uji Terbang), sesuai dengan jenis pesawat ini. Pesawat Super Tucano dibeli dari Brazil untuk keperluan pesawat latih.
(Baca Juga: Inilah Spesifikasi Pesawat Super Tucano yang Jatuh di Malang)
Pesawat ini mulai dari ke Indonesia pada 2012 silam dengan pembelian sebanyak 16 unit. KSAU Marsekal Agus Supriatna mengatakan, saat tes flight pesawat tidak terkontrol pada ketinggian 15 ribu kaki (feet).
"Pesawat jatuh pada pukul 10.00 WIB dari ketinggian 15 ribu kaki. Pilot ingin melakukan variasi ketinggian. Kita belum tahu apa penyebabnya," jelas Agus Supriatna.
Ia menjelaskan, tiga orang menjadi korban, kritis dan sudah dibawa ke rumah sakit. Ketiga korban tersebut, pilot Mayor Pnb Ivy, Engineer Sersan Mayor Saiful dan warga yang rumahnya tertimpa pesawat jatuh, Erna. Informasi berkembang, Erna meninggal dunia di tempat.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline