RIAU ONLINE, JAKARTA - Kelompok teroris ISIS ternyata menyebarluaskan sebuah buku 'panduan' digital untuk para anggotanya di seluruh dunia. Buku yang berjudul 'panduan keselamatan dan keamanan bagi pelaku tunggal mujahidin dan jaringan kecil' ini berhasil terungkap dan dilaporkan dalam situs Telegraph.
Buku 'panduan' yang ditujukan bagi militan ISIS ini ditulis dalam bahasa Inggris. Dikabarkan, panduan ini aslinya berasal dari dokumen yang sebelumnya ditulis dalam bahasa Arab untuk kelompok al-Qaeda, yang akhirnya memisahkan diri dengan ISIS pada tahun 2014.
Buku ini juga merujuk pada dokumen jihad terkenal yang berjudul "Membuat Bom di Dapur Ibu Anda". Di dalamnya terdapat berbagai tips terkait apa yang harus dilakukan seorang militan untuk bisa melancarkan sebuah serangan, mulai dari saran yang paling penting sampai pada saran yang terkesan terlalu berlebihan.
"Tidak terlihat seperti orang Muslim," saran yang tertulis di buku 'panduan', di mana hal ini berarti para militan ISIS harus mencukur jenggotnya dan berpakaian seperti orang barat agar mudah bergaul dengan populasi masyarakat lokal.
Militan ISIS juga dihimbau memiliki kelengkapan dokumen, di mana semuanya yang sudah diganti dengan nama palsu. (Baca Juga: Aksi Polisi Berbaju Putih Melawan Teroris Disoroti Netizen, Ini Kisahnya)
Di dalamnya juga terdapat daftar perangkat teknologi yang dapat menjadi salah satu senjata komunikasi virtual para pelaku kelak untuk melakukan aksinya. Untuk bisa memberikan kejutan kepada pihak musuh, militan ISIS pun disarankan untuk menghindari badan-badan keamanan.
Sementara itu, saran lainnya yang terkait gaya berpakaian dan 'fashion' para simpatisannya. “Selalu terlihat seperti seorang turis atau wisatawan normal. Pakai warna yang serasi. Memakai kaos berwarna merah atau kuning dengan celana akan membuat anda lebih diperhatikan sebagai seseorang yang tidak biasa berpakaian seperti ini. Selain itu, tidak perlu membeli pakaian baru karena hal ini mencurigakan. Beberapa saudara (sesama ISIS) kita suka membeli seluruh pakaian baru dari atas hingga ke bawah termasuk sepatu, namun hal ini akan mendapat banyak perhatian,” tulis buku 'panduan' ISIS.
Bahkan, di dalamnya juga tertulis jenis parfum apa yang seharusnya dipakai ketika bepergian. Meskipun tidak ada keterangan jelas terkait penyebarluasan panduan ini, kelompok peretas Ghost Security Group mengklaim ISIS ingin mendorong para simpatisannya untuk ikut melakukan aksi 'tunggal', sebagaimana tercermin pada peristiwa penembakan di San Bernadino pada 2 Desember 2015.
Hipotesis ini pun didukung oleh David Cameron, selaku perdana menteri Inggris beserta pemerintah dan tim intelijen Inggris yang mengaku berhasil menggagalkan 7 serangan terorisme di tahun 2015. (Klik Juga: Adik Kandung Amrozi Ini Sebut Pelaku Teror Masih Amatir)
"Tujuh adalah jumlah pastinya. Saya tidak bisa memberikan penjelasan lebih jelas, namun ketujuh rencana serangan ini telah direncanakan sejak minggu lalu," ungkap Cameron pada konferensi pers G20 pada bulan November 2015 lalu.
Terlepas dari hal tersebut, ISIS pastinya ingin terus menyiapkan para militan untuk bisa melakukan serangan di berbagai target, di mana belakangan diketahui rencana tersebut dikomunikasikan melalui aplikasi pesan enkripsi baru buatan ISIS yang bernama Alrawi.
"Suatu operasi penyerangan yang tidak memiliki keamanan yang kuat dan dasar tindakan pencegahan akan dianggap gagal, sebagaimana membangun gedung yang besar membutuhkan fondasi yang kuat. Pencegahan keamanan adalah dasar dari segala operasi," keterangan dari buku panduan ISIS yang dilaporkan dalam The Telegraph.