RIAU ONLINE - Secara perlahan-lahan, identitas pelaku penembakan yang terekam kamera Fotogarfer Xinhua, Veri Sanovri, mulai terkuak sedikit demi sedikit.
Laki-laki berbaju hitam yang menggenggam senjata jenis FN di Jalan MH Thamrin, Kamis (14/1/2106) siang, muali terungkap. Pemerhati terorisme, Muhammad Jibriel Abdul Rahman, mengaku figur pria tersebut adalah Afif alias Sunakim, warga Sumedang, Jawa Barat. (Baca Juga: Lima Polisi Tertembak dalam Tragedi Sarinah Berdarah)
Sunakim berusia sekitar 32 tahun, kata Jibriel, merupakan anak didik langsung Sulaiman Aman Abdurahman, orang yang mengklaim sebagai amir Negara Islam Irak dan Suriah di Asia Tenggara.
"Afif adalah tukang urut Aman Abdurahman. Dia pernah dipenjara karena kasus teror di Aceh selama tujuh tahun di LP Cipinang,” kata Jibriel dseperti dikutip dari cnnindonesia.com.
Pemahaman takfiri atau keluar dari jalur Islam, kata Jibriel, sudah dikenalkan Aman kepada Afif sejak ‘mondok’ di Cipinang. Biasanya, pengikut Aman tidak akan melakukan salat secara bersama dengan orang atau rombongan lain di luar kelompok mereka. (Klik Juga: Inilah Penyebab Aksi Teror Sarinah Gagal Seperti Direncanakan)
Contohnya, kata Jibriel, saat ia mengajak Afif dan kawan-kawan Salat Subuh berjemaah. “Afif dan kawan-kawan menolak. Alasannya karena perbedaan waktu salat Subuh. Seolah-olah semua dianggap kafir,” ujarnya.
TERDUGA pelaku serangan penembakan di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016). Foto: Xinhua/Veri Sanovri
Sunakim, kata Jibriel, berasal dari Sumedang. Kebanyakan pengikut Aman merupakan anak-anak muda yang masuk penjara akibat kasus kriminalitas. “Dicekoki langsung secara ekstrem. Tidak secara step by step,” katanya.
Pelatihan ISIS sendiri dilakukan secara otodidak. Kemampuan Aman menguasai dunia teknologi siber memungkinkannya untuk ‘meracuni’ pikiran para pengikutnya. (Lihat Juga: Wartawan Ini Selamat dari Tragedi Sarinah Gara-gara Barang Tinggal di Rumah)
Jibriel pernah melihat langsung Aman mengunggah beberapa kali video dengan menggunakan akun Facebook bernama Muhammad BN. “Tapi pas saya buka kembali akunnya sudah hilang,” ujarnya.
Pemahaman ISIS ketika Aman dipenjara di Cipinang memang belum eksis. Ketika itu pengikutnya kata Jibriel dikenal sebagai Jamaah Aman Abdurahman. Pengaruh Aman sangat kuat. Ia membuktikan, orang tidak bisa bergabung dengan ISIS jika belum mendapat izin dari tokoh teror tersebut.
Pelaku teror yang berjumlah lima orang pada pukul 10.55 WIB tadi melakukan serangkaian aksi teror dan peledakan bom. Beberapa tempat seperti pos polisi di Jalan Thamrin hancur akibat ledakan bom dan gerai Starbucks menjadi sasaran kelompok penyerang. (Baca: Peledakan Sarinah, BIN dan Satuan Intelijen TNI/Polri Bobol)
Puluhan orang menjadi korban, sebanyak tujuh orang meninggal. Lima orang pelaku tewas di tempat karena bom bunuh diri dan ditembak peluru polisi.