Paus Ajak Pemimpin Kristen-Muslim Bersatu Lawan Ektrimis Bar-bar

Paus-Fransiskus-di-Kenya.jpg
(AP/Andrew Medichini)

RIAU ONLINE, KENYA - Pemimpin Umat Katolik, Paus Fransiskus, mengajak kepada para pemimpin Kristen dan Muslim di Kenya, (26/11/2015), mereka tidak punya banyak pilihan selain berdialog untuk berjaga-jaga melawan serangan-serangan ekstremis Islamis "barbar" telah melanda Kenya baru-baru ini.

 

Paus juga mengatakan, para pemimpin agama harus menjadi "pembawa pesan perdamaian" di dunia ditaburi kebencian. Pada hari pertamanya di Afrika, Paus bersikeras agama tidak boleh pernah digunakan menjustifikasi kekerasan. (Baca Juga: Penari Ini Bawakan Tarian Betawi di Depan Paus)

 

Tak hanya itu, ia menyayangkan "terlalu sering anak-anak muda diradikalisasi atas nama agama untuk menyemaikan perselisihan dan ketakutan, dan untuk merobek tatanan masyarakat kita."

 

Paus juga menjelaskan, dikutip dari voaindonesia.com, dialog antar-agama bukan kemewahan atau pilihan, tapi "esensial." Paus mengeluarkan pernyataan-pernyatan tersebut dalam pertemuan dengan pemimpin Kristen, Muslim dan keyakinan lain di Kenya.


Ia akan merayakan misa di kampus universitas dan menyampaikan pidaesar bertema lingkungan hidup di markas regional PBB di Nairobi. Esok hari, Jumat (27/11/2015), Paus akan terbang ke Uganda dalam bagian kedua kunjungannya ke Afrika.

 



Kenya merupakan bekas koloni Inggris dengan penduduk mayoritas Kristen, tapi Muslim mencakup 10 persen populasi. Dalam pernyataannya, Paus mengacu secara eksplisit pada tiga serangan baru-baru ini diklaim oleh kelompok ekstremis Al-Shabab di Somalia, dan mengatakan ia tahu memori-memori itu masih segar di ingatan rakyat Kenya. (Klik Juga: Takut dengan Iran, Israel Minta Dana ke AS)

 

Bulan April lalu, Al Shabab berafiliasi dengan Al Qaeda mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap sebuah universitas Kristen di timur laut Kenya yang menewaskan 150 orang.

 

Sebulan sebelumnya, organisasi ini juga Shabab mengklaim tanggung jawab atas serangan-serangan di Mandera, perbatasan Somalia, menewaskan 12 orang. Bulan September 2013, sedikitnya 67 orang tewas dalam serangan oleh al-Shabab di mal Westgate di Nairobi.

 

Al-Shabab menolak keputusan Kenya untuk mengirim pasukan ke Somalia untuk memerangi kelompok itu, sebagai bagian dari pasukan Uni Afrika yang mendukung pemerintahan federal yang lemah di Somalia.

 

"Di sini, saya kira pentingnya keyakinan bersama bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan perdamaian," ujar Paus. "Penting untuk kita terlihat sebagai pembawa pesan perdamaian, pembuat damai yang mengundang orang lain untuk hidup dalam perdamaian, harmoni dan saling menghormati."

 

Pernyataan-pernyataannya disambut oleh Abdulghafur El-Busaidy, kepala Dewan Mahkamah Muslim Kenya, sebuah organisasi didirikan 1973 untuk menyatukan komunitas Ilam di Afrika Timur. (Lihat Juga: Paus Berang saat Tahu Dokumen Rahasia Vatikan Bocor)

 

Ia mengatakan umat Kristen dan Islam harus bekerja bersama untuk mengakomodasi satu sama lain, dan memimpin negeri. "Kita tidak boleh mundur. Kita harus memimpin karena kita dipimipin oleh kata-kata Tuhan."

 


Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline