Sudahlah Makan Gratis, Tak Bayar, Lalu Salahkan Panitia Lokal

Kader-HMI-Miliki-Badik.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Koordinator Romli asal Cabang Makassar, Zulkifli, menuding justru panitia lokal (panlok) pemicu kenapa mereka beringas dan membuat ricuh dalam perjalanan ke Pekanbaru dan selama di Kota Bertuah ini. 

 

Padahal, saat mereka makan di sebuah rumah makan di Rengat, Indragiri Hulu (Inhu), ribuan anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang menggunakan bus, meninggalakan begitu saja rumah makan tanpa membayar tagihan. (Baca Juga: Kandidat Ketum HMI Tanggung Makan Ribuan Penggembira

 

"Sejak awal kami naik kapal dari Makassar, kami disambut meriah oleh Pelni dan mereka menyediakan kami makan selama perjalanan laut. Kemudian setelah sampai di Pelabuhan kami disambut Pelindo dan tiap kami diberikan nasi kotak serta makanan lain dalam bus kami naiki ke Pekanbaru," ungkap Zulkifli ketika ditemui RIAUONLINE.CO.ID, Senin (23/11/2015).

 

Usai memasuki wilayah Riau, ia mengatakan, mereka disambut mobil Patwal untuk tiba di Pekanbaru. Usai sampai di Riau itulah kejadian memalukan tersebut terjadi.

 

Mobil Patwal itu masuk ke rumah makan saat tiba di Inhu. Sejak berangkat, konsumsi selalu disediakan. (Klik Juga: Akbar Tandjung Sebut Kerusuhan HMI Ulah Romli

 

"Maka kami tidak tahu kalau itu harus dibayar. Kami hanya memakan saja tanpa memikirkan itu. Nah setelah itulah kami baru tahu kalau ternyata waktu itu tak satupun ada pihak membayarkan. Padahal kami kira panitia yang mengurus," jelas Zul.



 

Namun, tuturnya, hal itu sudah diselesaikan pembayarannya oleh beberapa senior yang berbaik hati membayarkan biaya makan yang kabarnya membengkak hingga 14 juta.

 

"Waktu itu kami ada sekitar 30-an bus yang makan. Walaupun tak semua makan namun harganya yang mahal itulah yang membuat biaya membengkak. Tapi tenang saja, semua tanggung jawab itu telah diselesaikan dengan baik," tuturnya meyakinkan. (Lihat Juga: JK Kritik HMI Hanya Bisa Lahirkan Politisi Saja

 

Sebelumnya, Ketua Panitia Lokal Kongres HMI ke-29 Pekanbaru, Ahmad Efendi Siregar, mengatakan seluruh penggembira atau akrab dipanggil Rombongan Liar (Romli) jumlahnya ribuan dari masing-masing cabang, bukan tanggung jawab panitia kongres.

 

Ia menjelaskan, justru yang bertanggung jawab atas biaya hidup Romli selama Kongres berlangsung adalah para kandidat yang mencalonkan dirinya pada bursa pemilihan Ketum PB HMI periode ini. 

 

"Para Romli ini bukan merupakan tanggung jawab kepanitiaan. Sebab yang dibiayai panitia hanyalah para peserta penuh dan peninjau total seluruhnya ada 1.500 orang se-Indonesia. Biasanya para Romli ini dibiayai dan merupakan tanggungan seperti kandidat calon Ketum PB yang akan berkompetisi pada kongres esok," ujar Ahmad kepada wartawan, Sabtu (21/11/2015). (Baca: Ini 8 Perangi Buruk Kader HMI Makassar di Negeri Orang

 

Ia menjelaskan, tanggung jawab kandidat Ketum PB HMI kepada Romli itu merupakan konsekuensi dukungan dari cabang mendukungnya. Cabang mendelegasikan dukungan pada seorang kandidat yang maju menjadi sebuah komitmen dukungan memenangkan kandidat tersebut.

 

"Kandidat itu akan menanggung akomodasi dan seluruh konsumsinya. Selain dari kandidat, bantuan dari para alumni kepada Romli juga akan banyak membantu nantinya. Karena masing-masing cabang kan punya alumninya masing-masing yang sudah besar. Dari merekalah nanti sebagian bantuan itu diberikan," kata Ahmad. (Klik Juga: HMI Siapapun Berhak Terima Bantuan Pemerintah

 

Silakan ikuti terus dinamika Kongres HMI di Pekanbaru dengan klik di sini

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline