Ini 8 Perangai Buruk Kader HMI Makassar di Negeri Orang

Bakar-Ban.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/SAAN)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang diselenggarakan di Pekanbaru mulai 22-26 November 2015, ternyata tak berjalan mulus seperti diharapkan warga Pekanbaru di Bumi Lancang Kuning.

 

Sebelum Kongres HMI dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, kader HMI Makassar dan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulsel-Bar), sudah melakukan aksi bakar ban serta memblokir arus lalulintas di depan arena Kongres, GOR Remaja. (Klik Juga: JK Kritik HMI Hanya Bisa Lahirkan Politisi Saja)


RIAUONLINE.CO.ID merangkum 'dosa-dosa' dan perangai kasar serta buruk kader HMI Makassar sejak mereka tiba di Bumi Melayu Riau, Sabtu (21/11/2015) silam.

 

1. Tak Ada Uang, Lapar dan Mulai Resek

Kader HMI Makassar, Sulsel-Bar, serta beberapa kader lainnya dari Indonesia Timur, baru saja tiba di Pekanbaru menggunakan bus, membuat onar saat Azan Salat Maghrib berkumandang. (Baca Juga: Massa HMI Rusak Fasilitas GOR Remaja)


Mereka dengan beringasnya membakar ban yang diperoleh entah darimana, kemudian membakarnya di depan halte Bus Transmetro depan GOR Remaja. Ternyata mereka berulah gara-gara lapar, namun uang menipis serta menyalahkan panitia yang tak menanggung penginapan para penggembira atau rombongan liar (Romli) tersebut.

 

2. Rusak GOR Remaja dan Halte Transmetro

Belum reda aksi bakr ban dan perusakaan Halte Bus Transmetro Pekanbaru, mahasiswa kemudian menyerang dan merusak fasilitas yang ada di dalam area GOR Remaja, Jalan Sudirman, Minggu (22/11/2015) dinihari. Hasilnya, lampu-lampu banyak yang pecah, besi-besi stand patah-patah dan ditemukan di area masuk GOR.

 

3. Mobil Kasatlantas Penyok

Ulah tak terpuji lainnya kembali dilakukan kader HMI Makassar. Sudahlah dibagikan nasi bungkus, bukannya berterima kasih, malah menyerang orang yang membagikannya.


Inilah yang dialami Kepala Satuan Polisi Lalulintas (Kasatlantas) Polresta Pekanbaru, Kompol Zulanda. Kasatlantas yang datang bersama stafnya menyerahkan sekitar 50 bungkus nasi. (Lihat Juga: Ketua HMI Sulselbar Bantah Kadernya Ngamuk)

 



Namun, bukannya memberikan ucapan terima kasih, kader yang bermodalkan nekad (Bonek) ini malah memukul-mukul dan menendang-nendang mobil Patwal yang membawa Kasat Lantas beserta stafnya tersebut.

 

Mereka mengamuk, lagi-lagi, karena faktor perut lapar. Kader tak terima diberikan 50 nasi bungkus, masih kurang dan meminta lebih.


4. Ubah Arena Kongres Menjadi Lapangan Bola

Usai membuat kerusuhan kemarin malam, Minggu (22/11/2015), gerombolan liar HMI Sulselbar kembali membuat ulah. Ratusan anggota HMI ini menyingkirkan tatanan meja dan kursi rencananya dipakai sidang kongres malam harinya. (Klik: Lokasi Kongres Dipakai untuk Main Bola)


Mereka kemudian menyulapnya menjadi lapangan sepak bola. Alasan kader beringas ini, tindakan tersebut dilakukan karena jenuh dan butuh hiburan. Selain itu mereka kecewa panitia kongres dianggap tak mengakomodir mereka dengan penginapan yang layak.


"Kami suntuk di sini karena tak ada apapun di sini. Kami lapar. Untuk hilangkan rasa itu makanya kami main bola supaya laparnya tak terasa dan cepat hilang suntuknya," kata Zulkifli.

 

5. Tebar Ancaman kepada Tuan di Negeri Orang

Tak hanya itu, kader HMI Makassar ini juga mengancam akan terus membuat ulah hingga mereka diberikan penginapan layak oleh panitia. (Baca: Mahasiswa Ini Mandi dan Cuci di GOR Remaja)


"Kita akan terus seperti ini kalau panitia tak merespon permintaan kami. Lagipula kita tahu kalau anggaran kongres ini miliaran, jadi kenapa kita tidak diberikan penginapan?" ancam seorang kader HMI Makassar, Zulkifli.

 

6. Arena Kongres Jadi Jorok dan Bau

Kondisi terakhir Gelanggang Olahraga (GOR) Remaja tampak jorok, berantakan dan bau tak sedap menyeruak. Bukan hanya itu, gantungan handuk, baju kotor serta cucian basah tergantung di beberapa sisi gelanggang.

 

7. Sulap GOR Remaja Menjadi MCK

Para pengembira akrab dipanggil Rombongan Liar (Romli) yang tidak medapat penginapan selama Kongres berlangsung, berada di Pekanbaru, tidur di Gelanggang Remaja, Pekanbaru. (Lihat: Meriahkan Kongres Pedagang Pernak-pernik Buka Lapak

 

Tak hanya tidur di emperan teras GOR, mahasiswa Islam ini juga mandi serta menjemur pakaian di pekarangan Gelanggang Remaja. Saat mandi, mereka mengenak celana pendek seperti celana Boxer di ruang terbuka untuk umum di halaman belakang GOR.

 

8. Teriak-teriak Minta Makan

Ulah dan perilaku mahasiswa yang tergabung dalam HMI Makassar dan Sulsel-Bar ini, juga membuat orang-orang melihatnya akan emosi serta marah.

 

Pasalnya, gerombolan-gerombolan liar ini walau kondisi aman, teriak-teriak di GOR Remaja meminta makanan dari panitia kongres. Teriakan minta makan ini acap kali terdengar oleh pengunjung.

 

Silakan ikuti terus dinamika Kongres HMI di Pekanbaru dengan klik di sini

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline