Pemerintah Tak Mau Dikritik, Silahkan Mundur

 

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pemerintah yang takut untuk dikritik dan tak boleh dikritik sebaiknya mundur saja. Pemerintah daerah Riau saat ini sama buruknya dengan pemerintah masa Orde Lama dan Orde Baru.

 

Demikian orasi Koordinator Lapangan Aliansi Mahasiswa Riau Melawan Asap, Pirka Maulana dalam aksi di depan kantor gubernur Riau, Kamis (5/11/2015). "Pemerintah memang harus dikritik jika ingin tetap benar jalannya. Jika pemerintah takut dikritik, silahkan mereka mundur atau kita akan yang menurunkannya," teriaknya.

 

Puluhan massa dari Aliansi Mahasiswa Riau Melawan Asap dan Front Rakyat Riau Bebas Asap melakukan demonstrasi menuntut agar pemerintah menghentikan upaya kriminalisasi terhadap gerakan mahasiswa yang notabene menjadi corong aspirasi rakyat.



 

Gabungan aliansi tersebut, bergerak setelah beberapa hari lalu Presiden Mahasiswa Universitas Islam Riau, Pirka Maulana diperiksa sebagai saksi dalam kasus pengerusakan gerbang pagar kantor gubernur Riau akibat aksi yang dilakukan beberapa waktu lalu. Pirka dipanggil beberapa kali oleh Polresta Pekanbaru untuk memberikan keterangan lantaran bertindak sebagai koordinator aksi yang berujung pada perusakan gerbang. (BACA JUGA: Kerusakan Pagar Kantor Gubernur Diklaim Rp 50 Juta, Mahasiswa: Lucu Sekali)

 

Dalam aksi kemarin, Pirka kembali mengkritik tajam pemerintah. Menurutnya pemerintah Riau hari ini telah mengikuti kebiasaan pemerintah pada zaman Orde Lama dan Orde Baru yang mengekang, mengintimidasi serta mengkriminalisasikan gerakan mahasiswa yang pro rakyat.

 

"Hari ini pemerintahan Di Riau telah sama buruknya dengan gaya pemerintah di zaman Orde Lama dan Orde Baru. Mereka membungkam gerakan mahasiswa dengan mengintimidasi dan mengkriminalisasikan mahasiswa yang melakukan kritik terhadap mereka," ujar Pirka yang berpakaian hitam putih dan bertopi merah, meniru gaya Jokowi ketika berkunjung ke Riau baru-baru ini. (KLIK: Massa Forba Gelar Sidang Rakyat Kasus Asap)

 

Aksi yang berlangsung dari siang hingga menjelang petang sempat terganggu oleh hujan lebat yang mengguyur Kota Pekanbaru. Namun mereka tak bergeming. Massa aksi tak membubarkan diri walaupun pakaian mereka basah kuyup. Aksi ini bahkan sempat memacetkan lalu lintas di depan Kantor Gubernur. Aksi berjalan tertib dan damai hingga massa membubarkan diri ketika langit mulai gelap.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline