RIAU ONLINE, PEKANBARU - Badan Pusat Statistik (BPS) Riau memprediksi, kenaikan harga gas elpiji 3 kg di Riau dan wacana pencabutan subsidi listrik secara nasional akan berdampak pada naiknya harga barang dan jasa, terutama makanan jadi.
Demikian dikatakan Ketua BPS Riau, Mawardi Arsyad, Selasa (3/11/2015). Menurutnya, kenaikan tersebut akan berdampak langsung pada ekonomi kecil dan menengah di Riau. Karena kedua kebutuhan pokok tersebut yang selama ini digunakan oleh masyarakat menengah ke bawah.
"Kita memprediksi hampir semua barang dan jasa itu akan naik kalau subsidi listrik dicabut dan harga elpiji kembali naik. Terutama naiknya itu pada sektor jual beli makanan jadi," ungkap Mawardi. (BACA JUGA: Pelayaran Perdana Bus Air Sepi Penumpang)
Mawardi mengatakan, menurut siklusnya, pada akhir tahun harga barang dan jasa biasanya memang akan naik. Namun kenaikan tersebut akan semakin diperparah dan diperbesar oleh kenaikan harga pokok yaitu listrik dan gas elpiji 3 kg tadi. (KLIK JUGA: Pemprov Nilai Kenaikan Gas Elpiji 3 Kg Tak Perburuk Stabilitas Ekonomi)
"Akhir tahun memang selalu terjadi kenaikan harga barang dan jasa. Kenaikan itu karena ada 2 hari besar yaitu Natal dan Tahun Baru. Kenaikan biasanya memang melonjak drastis. Tapi berhubung gas elpiji 3 kg sudah naik dan wacana subsidi langsung listrik akan dicabut akan berdampak pada naiknya tarif dasar listrik masyarakat, kenaikan yang terjadi akan tajam sekali," urai Mawardi.
Mawardi mengkhawatirkan hal ini akan membuat dampak ekonomi yang negatif pada masyarakat yang didomonasi oleh masyarakat menengah ke bawah. "Kita khawatir pelonjakan tajam ini akan memperburuk ekonomi sektor riil yang ada pada masyarakat menengah ke bawah," tandas Mawardi.