RIAU ONLINE, PEKANBARU - Badan Pusat Statistik (BPS) Riau mencatat terjadi penurunan nilai ekspor sebesar 23,19 persen sejak Bulan Januari hingga Agustus 2015. Pada bulan Agustus 2015 kontribusi ekspor di Riau untuk nasional sebesar 8,63 persen.
"Nilai ekspor pada Bulan Agustus mencapai 1,10 miliar dolar atau mengalami penurunan sebesar 4,25 persen jika dibandingkan dengan bulan Juli yang sebesarnya 1,15 miliar dolar. Untuk rata-rata tahunan, angka ini menurun," kata Kepala Badan Pusat Statistik Riau, Mawardi Arsyad, Jumat (2/10/2015).
Diungkapkannya, untuk ekspor Migas Bulan Agustus 2015 mencapai 312,98 juta dolar atau naik 24,25 persen dibanding ekspor migas bulan Juli yang mencapai 251,88 juta dolar. Sedangkan selama bulan Januari hingga Agustus 2015, ekspor migas mencapai 2,53 miliar dolar atau mengalami penurunan sebesar 35,68 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 3,94 miliar dolar.
"Ekspor non migas Bulan Agustus 2015 mencapai 783,80 juta dolar atau turun 12,29 persen dibanding ekspor non migas pada bulan Juli 2015 sebesar 893,62 juta dolar. Sedangakn ekspor non migas periode Januari sampai Agustus 2015 sebesar 7,28 miliar dolar, turun 17,62 persen dibanding periode yang sama tahun 2014 lalu sebesar 8,84 miliar dolar," urai Mawardi. (BACA JUGA: Satu Hotspot di Dayun Dipadamkan dengan Water Bombing)
Selama periode Januari-Agustus 2015, ekspor non migas didominasi lemak dan minyak nabati/hewani sebesar 4,73 miliar dolar, Bubur kayu atau pulp sebesar 851,09 juta dolar, kertas dan karton sebesar 811,32 juta dolar, dan berbagai produk kimia sebesar 481,85 juta dolar. Total keempat kelompok ini mencapai 94,36 persen dari total ekspor non migas Riau.
"Untuk destinasi ekspor non migas selama periode Januari-Agustus 2015, paling tinggi adalah Tiongkok, disusul India, Pakistan, Malaysia dan Belanda, masing-masing nilainya 1,29 miliar dolar, 1,09 miliar dolar, 498,04 juta dolar, 452,54 juta dolar dan 446,07 juta dolar," tandas Mawardi.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline
Satu Hotspot di Dayun Dipadamkan dengan Water Bombing