RIAU ONLINE, PEKANBARU - Tepat 14 hari usai kunjungan dan jalan-jalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke bekas lahan gambut yang terbakar di Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Riau. Tepat juga janji dua pekan Jokowi berjanji asap hilang seiring padamnya api di lahan gambut.
Kedatangan Jokowi itu, Jumat (9/10/2015), selain melihat bekas lahan terbakar di Rimbo Panjang, juga melihat-lihat pelayanan kesehatan bagi warga yang menjadi korban asap di Kuok. (Baca Juga: Kembali Jokowi Berjanji 2 Pekan Api Padam)
Janji Jokowi dengan target 2 pekan api padam dan asap hilang, ternyata tak terbukti sama sekali. Hari ini, Jumat (23/10/2015), jarak pandangn tak lebih dari 100 meter. Kondisi ini sudah terjadi sejak empat hari ini.
"Dalam seminggu ini kita akan fokuskan pemadaman api di Sumsel karena asap Sumatera termasuk Riau kan kiriman dari sana," ujar Jokowi usai melihat-lihat lahan gambut yang terbakar serta embung yang dibuat dadakan di lahan tersebut.
Tak hanya itu, Jokowi juga berjanji asap di Pulau Sumatera akan padam dalam waktu 2 minggu ke depan. "Tadi Menkopolhukam dan Kepala BNPB mengatakan kepada saya, pemadaman titik api di Sumsel itu paling lama 2 minggu. Mereka sekarang di Palembang juga meninjau lokasi. Untung-untung kalau sebelum 2 minggu sudah selesai," harapnya. (Klik Juga: Soal Asap, Jokowi Bak Kau Berjanji Kau Mengingkari)
Sementara itu, Direktur Eksekuti Wahanan Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Riau, Riko Kurniawan mengatakan, Jokowi telah gagal padamkan api di Sumatera dan Kalimantan seperti ia janjikan ke Riau dua pekan lalu.
Janji Jokowi 2 Minggu Padam di SumateraInilah janji Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Rimbo Panjang, Kampar, Riau, Jumat, 9 Oktober 2015. Ia.berjanji target 2 minggu api padam dan asap hilang di Sumatera dan kalimantan. Faktanya? Semakin tebal dan menguning, bukan memutih serta langit biru. Inilah video rekaman pernyataan Jokowi,
Posted by Riau Online on 20 Oktober 2015
"Janji ia sampaikan juga gagal terwujud. Malahan asap semakin tebal di Riau dan Sumatera, usai ia pulang ke Jakarta," kritik Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Riau, Riko Kurniawan, saat bincang-bincang dengan RIAUONLINE.CO.ID, Kamis (22/10/2015).
Riko mengatakan, usai gagal padamkan api, terpenting saat ini bagaimana penanganan korban-korban paparan asap pembakaran hutan dan lahan. Langkah cepat itu, disertai prosedur tetapnya tidak terlihat dilakukan pemerintah saat ini. (Lihat Juga: Inila Derita Anak-anak. Saat Asap Quinsha Mimisan)
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline