Presiden akan ke Riau, Paspampres Rakor dengan Pejabat Daerah

spanduk.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ZUHDY)

 

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kabar kedatangan Presiden RI, Joko Widodo pada Kamis (8/10/2015) esok, dibenarkan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger. Memang sudah ada persiapan terkait dengan rencana kedatangan presiden ke Riau esok hari.

 

"Tadi memang ada rapat koordinasi (Rakor) dengan Paspampres terkait dengan persiapan kedatangan presiden. Namun keputusan finalnya tetap di tangan mereka. Yang jelas datang atau tidak, kita tetap siap kapanpun," ujar Edwar kepada RIAUONLINE.CO.ID ketika ditemui di Posko Satgas Karlahut Lanud Roesmin Nurjadin, Rabu (7/10/2015) siang.

 

Terkait agenda kedatangan presiden, Edwar menjelaskan jadwal pasti presiden belum diterimanya. Namun ia mendapat bocoran bahwa presiden akan turun ke lapangan untuk melihat embung-embung yang dibuat di lahan-lahan gambut yang rawan terbakar.  (BACA JUGA: Jokowi Kembali Rencanakan Kunjungan ke Daerah Dilanda Kabut Asap)



 

"Embung itu semacam kolam air yang nantinya digunakan sebagai sumber air untuk melakukan pemadaman api. Kalaupun tidak ada kebakaran, embung berguna untuk menjaga gambut tetap basah," jelas Lelaki berkumis tersebut.

 

Namun begitu, melihat kondisi asap pekat hari ini, Edwar ragu presiden jadi bertolak ke Riau. Pasalnya ada aturan standar protokoker yang harus diterapkan pada pengawalan kegiatan presiden.

 

"Setahu saya, visibility minimal untuk penerbangan presiden itu 5000 meter. Dan itu harus ditaati oleh Paspampres. Karena itu bagian dari keprotokoleran. Kalau kurang dari itu, ya tidak bisa. Terlalu berisiko bagi orang nomor satu," tutu Edward.

 

Sedangkan untuk lewat jalur darat, tambahnya, juga ada waktu maksimal untuk perjalanan presiden. "Seingat saya ketika jadi bagian dari keprotokoleran dulu, waktu maksimal untuk perjalanan darat itu 3 jam. Lebih dari itu tidak boleh. Makanya saya ragu presiden bisa datang melihat kondisi lapangan seperti ini," tandasnya.