RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kemacetan pada beberapa ruas jalan protokol di Kota Pekanbaru, dianggap oleh Pemerintah Kota Pekanbaru, bukan masuk dalam katerori kota macet.
Kepala Seksi Manajeman Non Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru, Yevizal, mengatakan, macet yang terjadi di Kota Bertuah ini hanya ada di beberapa titik dan jam-jam tertentu saja.
"Untuk kondisi Pekanbaru sekarang, belum dikatakan kota macet karena kemacetan itu hanya terjadi pada beberapa titik dan jam-jam tertentu saja. Itupun kendaraan tidak berhenti terlalu lama, palingan hanya sekitar 5 menit," ujar Yevizal kepada RIAUONLINE.CO.ID, Selasa (11/7/2015).
(Baca Juga: Ingat Jalan Sekitar Mesjid Agung Kini Satu Arah)
Ia menjelaskan, Pekanbaru menjadi kota macet jika di perjalanan pengendara berhenti selama 30 menit atau satu jam pada satu ruas jalan. Mengenai jam-jam rawan terjadi macet ini, Yevizal mengatakan terdapat beberapa waktu rawan.
"Waktu-waktu rawan macet itu pagi hari, saat anak-anak dan pegawai berangkat ke sekolah atau ke kantor, jam pulang sekolah dan jam istirahat kantor," kata Yevizal.
Kemacetan di beberapa ruas jalan protokol ini tak hanya saat pagi maupun sore saja saat berangkat serta pulang sekolah dan kerja. Melainkan juga jam-jam lainnya.
(Klik Juga: Macet Picu Pak Ogah di Perempatan Pasar Arengka)
Contohnya di perempatan Jalan Soekarno-Hatta dengan Tuanku Tambusai, depan Mal SKA. Di sini, lamanya waktu traffic light untuk lampu merah selama 140 detik, justru bukan menjadi solusi atasi kemacetan panjang di sini. Alasannya, waktu untuk lampu hijau justru tak lama, sekitar 40 detik.
"Aduh macet kali, kalau jam sibuk pulang sekolah ini kak sering macet," ujar Intan, siswa Sekolah Menengah Pertama di Pekanbaru, kepada RIAUONLINE.CO.ID, saat dibonceng pulang sekolah oleh kakaknya di lampu merah SKA, Senin (10/8/2015).
Intan mengatakan, kondisi siang itu belum terlalu macet, biasanya sore saat pulang kerja, macet semakin panjang dan tak teratur. Pengendara bahkan harus dua bahkan tiga kali baru bisa keluar dari jebakan lampu merah. Kondisi ini semakin diperparah lagi jika listrik padam.
"Apalagi kalau mati lampu, jalan arah ke SKA dari nangka ini dialihkan, semua belok kiri," ujarnya.
(Baca Terpopuler: Pernikahan Bayu Kumbara dan Jennifer Jadi Sorotan Netizen)
Pantauan RIAUONLINE.CO.ID, kemacetan panjang terjadi di lampu merah simpang empat SKA, bahkan saling klakson pun terjadi antar pengguna kendaraan.
Dampaknya, pengendara yang ingin belok kiri harus bersusah payah untuk lewat karena kendaraan di depan menutupi jalur kiri bisa belok langsung tersebut.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline