Catat, Ini Titik Rawan Macet di Pekanbaru

Macet-di-Perempatan-Mal-SKA.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ULTI DESI ARNI)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Kemacetan di sejumlah jalan protokol Kota Pekanbaru semakin menjadi-jadi. Volume kendaraan tidak sebanding dengan ruas jalan disebut-sebut menjadi faktor penyebabnya. Ada juga para pengguna jalan justru menyalahkan Traffic Light, lantaran durasi lampu merah jauh lebih lama ketimbang lampu hijau. Persoalan lain muncul jika listik padam, polisi pun dibuat kelimpungan mengatur lalu lintas.

 

RIAUONLINE.CO.ID memantau sejumlah titik macet di Pekanbaru biasanya terjadi pada saat jam sibuk aktivitas masyarakat. Seperti pagi, siang dan sore. Sebaiknya anda menghindari jalur ini dengan mencari jalur alternatif jika sdang terburu-buru ke kantor atau ke sekolah. Berikut titik rawan macet:

 

Perempatan Jalan Soekarno-Hatta - Tuanku Tambusai, depan Mal SKA: Di sini, volume kendaraan cukup padat. Traffic Light dinilai belum mampu mengatasi kemacetan. Durasi lampu merah 146 detik, lebih lama ketimbang lampu hijau yang hanya 40 detik. Volume kendaraan cukup padat dari empat penjuru, terpaksa bersabar menunggu perintah lampu hijau yang hanya 40 detik. 

 

perempatan Jalan Srikandi - Delima dan Jalan Lobak, Kelurahan Delima: Meski bukan jalan protokol, namun jalur ini kerap dijadikan jalur alternatif bagi pengendara lantaran menghindari macet di Simpang Pasar Pagi Arengka-Panam. Tapi jalur altrnatif ini justru malah semakin macet lantaran ruas jalan tidak terlalu lebar, tidak sebanding dengan jumlah kendaraan yang melewatinya, ditambah lagi pemukiman padat penduduk.

 

(KLIK JUGA: Ingat, Jalan Sekitar Mesjid Agung Kini Satu Arah)



 

Perempatn Pasar pagi Arengka: pasar pagi Arengka kerap terjadi macet pada jam-jam sibuk seperti pagi, siang dan sore. Diluar jam sibuk aktivitas kendaraan tetap normal lantaran sudah ada penertiban pedagang kaki lima. Kemacetan terjadi disebabkan volume kendaraan berseliweran di simpang empat tidak sebanding dengan durasi lampu merah yang cukup lama dibanding lampu hijau.

 

Didepan Mal Ciputra, Jalan Riau: Kemacetan kerap terjadi pada jam sibuk. Terlebih saat hari libur. Penyebabnya kendaraan pengunjung Mal Ciputra keluar-masuk lantaran pusat perbelanjaan itu tepat berada di tepi jalan protokol, belum lagi kurangnya pengamanan petugas pengatur lalu lintas di depan pusat perbelanjaan tersebut. 

 

Kemacetan juga terjadi di Jalan Angkasa dan Jalan Kuras. Ruas jalan tidak sebanding dengan volume kendaraan. Sebab jalan ini kerap dijadikan jalur alternatif pengendara jika tejadi kemacetan di depan Mal Ciputra. Bukannya menjadi solusi malah membuat semakin repot.

 

Sebelumnya, Dinas Perhubungan dan Kepolisian telah memberlakukan jalur satu arah di sekitar Masjid Agung An-Nur untuk mengurangi kemacetan.

 

Adapun Jalan yang dialihkan antata lain jalan Hangtuah, Muhammad Dahlan, Sisingamangaraja dan Sultan Syarif Kasim.

 

"Jika dari arah Diponegoro menuju Sisingamangaraja itu biasanya kan orang bisa melewati jalan Sultan Syarif Kasim. Tapi sekarang sudah tidak bisa lagi. Jika dari arah Diponegoro ingin ke Sisingamangaraja, pengendara harus melewati jalan Hangtuah dan Muhammad Dahlan dulu. Jadi satu arah saja," jelas staf bagian keselamatan darat Dishub Provinsi Riau Hendri, kepada RIAUONLINE.CO.ID.

 

Penetapan arus jalan menjadi satu arah ini tak hanya diberlakukan untuk saat ini saja, tetapi akan diberlakukan secara permanen.

 

"Sekarang kita sosialisasi dulu untuk satu bulan kedepan mulai pukul 06.30 WIB hingga 18.00 WIB karena ini akan diberlakukan secara permanen agar kemacetan dijalan ini dapat berkurang. Di jalan Sultan Syarif Kasim ini, salah satu penyebab kemacetannya karena pada saat jam keluar sekolah, banyak jemputan siswa ini yang parkir sembarangan," ungkap Hendri.