RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kemacetan yang panjang di Kota Pekanbaru, ternyata tak hanya terjadi di perempatan Jalan Soekarno-Hatta dengan Tuanku Tambusai, depan Mal SKA saja. Kondisi serupa juga terjadi di Pasar Pagi Arengka, masih di ruas sama, Soekarno-Hatta.
Di Pasar Pagi Arengka ini, pantauan RIAUONLINE.CO.ID, kemacetan justru memunculkan jasa Pak Ogah, warga yang berperan sebagai pengatur lalulintas dengan imbalan Rp 1.000-2.000 untuk setiap jasa mereka tawarkan ke pengendara.
Selain memunculkan Pak Ogah, kemacetan di sini juga dipicu masih adanya pedagang yang berjualan di tepi Jalan Soekarno-Hatta. Kondisi ini semakin diperparah dengan sembarangannya pemilik kendaraan roda empat parkir.
(Baca Juga: Aduh Macetnya Pekanbaru Kini)
"Namun kalau hari Minggu terkadang masih macet, karena masih ada pedagang nakal berjualan di jalan itu" ujar Nurmainis yang sering berbelanja di hari Minggu, Senin (10/8/2015).
Sebelumnya diberitakan, kemacetan di Kota Pekanbaru sudah semakin merisaukan. Tingginya pertumbuhan jumlah kendaraan tidak sebanding dengan jalan yang dibangun. Seperti di perempatan Jalan Soekarno-Hatta dengan Tuanku Tambusai, depan Mal SKA.
"Aduh macetnya," itulah kata-kata sering terlontar oleh beberapa pengguna jalan di Kota Pekanbaru. Kemacetan di beberapa ruas jalan protokol ini tak hanya saat pagi maupun sore saja saat berangkat serta pulang sekolahdan kerja. Melainkan juga jam-jam lainnya.
(Klik Juga: Ingat, Jalan Sekitar Mesjid Agung Kini Satu Arah)
Contohnya di perempatan Jalan Soekarno-Hatta dengan Tuanku Tambusai, depan Mal SKA. Di sini, lamanya waktu traffic light untuk lampu merah selama 120 detik, justru bukan menjadi solusi atasi kemacetan panjang di sini. Alasannya, waktu untuk lampu hijau justru tak lama, sekitar 40 detik.
"Aduh macet kali, kalau jam sibuk pulang sekolah ini kak sering macet," ujar Intan, siswa Sekolah Menengah Pertama di Pekanbaru, kepada RIAUONLINE.CO.ID, saat dibonceng pulang sekolah oleh kakaknya di lampu merah SKA, Senin (10/8/2015).
Intan mengatakan, kondisi siang itu belum terlalu macet, biasanya sore saat pulang kerja, macet semakin panjang dan tak teratur. Pengendara bahkan harus dua bahkan tiga kali baru bisa keluar dari jebakan lampu merah.
(Terpopuler: Pernikahan Bayu Kumbara dan Jennifer Jadi Sorotan Netizan)
Kondisi ini semakin diperparah lagi jika listrik padam. "Apalagi kalau mati lampu, jalan arah ke SKA dari nangka ini dialihkan, semua belok kiri," ujarnya.
Pantauan RIAUONLINE.CO.ID kemacetan panjang terjadi di lampu merah simpang empat SKA, bahkan saling klakson pun terjadi antar pengguna kendaraan.
Dampaknya, pengendara yang ingin belok kiri harus bersusah payah untuk lewat karena kendaraan di depan menutupi jalur kiri bisa belok langsung tersebut.
(Klik Juga Terpopuler: Bayu Bertemu Jennifer Lantaran Sering Berselancar)
Selain itu, di sekitar perempatan Jalan Srikandi-Delima dan Jalan Lobak, serta jalur Jalan Rajawali juga sering macet saat listrik padam ditambah lagi jalannya sempit, lalu masih kurangnya kesadaran akan tertib lalu lintas. "Banyak yang suka menorobos lampu merah," ujar Wida warga Rajawali Sakti
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline