RIAUONLINE, PEKANBARU - Baru saja 23 Juli kemarin, bangsa ini memperingati Hari Anak Nasional. Anak sebagai generasi calon pemimpin bangsa, merupakan aset yang harus dijaga dan dipelihara dengan penuh kasih sayang. Namun kenyataannya, kasus kejahatan pada anak masih saja terus terjadi dan cenderung meningkat, termasuk di Kota Pekanbaru.
Dalam catatan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Kota Pekanbaru, angka kejahatan terhadap anak di cukup tinggi dan terus meningkat. dari Januari hingga Juni saja sudah masuk laporan 40 kasus kejahatan terhadap anak ke P2TP2A Kota Pekanbaru.
"Jumlah 40 kasus itu, hanya yang melaporkan ke P2TP2A dari Januari hingga Juni 2015. Mungkin saja jumlah kasus yang tidak dilaporkan jauh lebih banyak di luar sana," Kata Ketua P2TP2A, Helda Khasmy menjawab RIAUONLINE.CO.ID, Kamis (23/7/2015).
Ditambahkan Helda, jumlah kasus tahun ini jauh meningkat dari tahun sebelumnya. Tahun 2014, jumlah kasus kekerasan pada anak sekitar 20-25 kasus. "Jenis kasus kejahatan pada anak yang masuk ke P2TP2A, ada yang berupa pelecehan seksual, pencabulan dan broken home," jelasnya.
Dan dri 40 kasus yang melaporkan ke P2TP2A, lanjut Helda, hanya 30% yang masuk pengadilan. Selebihnya selesai pada tahap mediasi karena kasusnya kekerasan fisik dan broken home.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline