Kisah Sepasang Kekasih Berakhir di Hercules

Bendera-Setengah-Tiang.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ZUHDI FEBRYANTO)

Laporan : Zuhdi Febryanto 

 

RIAUONLINE, PEKANBARU - Dengan langkah gontai, Abdul Salam, mendatangi Posko Pengaduan masyarakat di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru. 

 

Raut kesedihan tampak dari wajahnya saat melaporkan keponakannya, Siti Halimah (35), turut menjadi korban dalam pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Medan, Sumatera Utara.

 

"Dia mau menikah," kata Abdul Salam Rabu (1/7/2015). 

 

(KLIK : Papa Bobok di Sana, Ma. Terus Kapan Bisa Ketemu Lagi

 

Menurut Salam, keponakannya Siti Halimah berangkat bersama calon suaminya, Marlis Jefriani menumpangi Hercules, Selasa (30/6/2015) pagi, ke Tanjung Pinang.



 

(KLIK : Kisah Syariah Pulang ke Natuna Selama-lamanya

 

Mereka berencana akan melangsungkan pesta pernikahan di rumah calon mempelai laki-laki. Namun, malang tak dapat diraih, untung tak dapat ditolak. pesawat Hercules milik TNI AU mereka tumpangi jatuh di Medan.

 

Keluarga kaget, terlebih keduanya baru pertama kali pulang ke Tanjung Pinang menumpangi pesawat Hercules. "Ini baru pertama mereka naik pesawat," ujarnya.

 

(KLIK : Lasminar Menangis Sebut Dua Nama Anaknya

 

Tapi Salam tidak tahu persis bagaimana bisa keduanya menumpangi Hercules. Padahal mereka bukan dari keluarga Tentara.

 

Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Roesmin Nurjadin, Kapten Sus Muhammad Rizwar, menjelaskan, pesawat Hercules memang hanya dapat ditumpangi keluarga tentara.

 

Namun warga sipil yang menumpangi Hercules tersebut mendapat surat rekomendasi dari keluarganya yang lain yang berprofesi sebagai tentara.

 

(KLIK : Jenazah Anak Serda Ainul Abidin Tiba

 

Begitu juga dengan mahasiswa asal Ranai, Natuna, Kepaulauan Riau. Mereka bisa pulang kampung menumpangi Hercules lantaran memiliki surat permohonan dari paguyuban dan organisasi mahasiswa setempat.

 

"Kami sifatnya memfasilitasi untuk membantu masyarakat. Memberi kemudahan bagi mereka pulang kampung," katanya.