RIAU ONLINE - Selama sekitar 2 tahun terakhir, Covid-19 menyebar di dunia hingga ditetapkan sebagai pandemi. Dalam periode tersebut, penyebaran virus corona itu cukup beragam di berbagai negara.
Indonesia, menjadi salah satu negara yang berhasil menekan penyebaran kasus covid-19. Namun, masih ada negara yang justru tengah berjuang menghadapi krisis pandemi covid-19 ini, seperti di Korea Utara.
Kendati banya negara yang berhasil meredakan kasus covid-19 berkat protokol kesehatan hingga vaksin, namun dunia kini kembali dihadapkan dengan ancaman baru. Virus-virus baru bermunculan dan sudah mulai menjajah sejumlah negara.
Dilansir dari Suara.com, Minggu, 22 Mei 2022, ada sederet virus yang mulai menjadi ancaman bagi dunia. Apa saja?
Hepatitis Akut
Hingga kini, belum diketahui secara pasti penyebab hepatitis akut yang sempat menggemparkan dunia. Hepatitis akut bahkan sudah menyebar di Indonesia, dan dikabarkan beberapa anak meninggal dunia setelah terserang penyakit ini.
Hepatitis akut menyerang anak dengan rentan usia 1 hingga 16 tahun. Biasanya, gejala yang muncul adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang, dan menurunnya kesadaran.
Sementara, penyebab hepatitis akut ini dikarenakan adanya virus dan non infeksi yang diakibatkan berlebihan dalam mengkonsumsi alkohol dan obat-obatan dalam jumlah banyak dengan rentan waktu cukup lama.
Bermula di Inggris. Ratusan kasus hepatitis akut bahkan sempat dideklarasikan sebagai kejadian luar biasa oleh Organisasi Kesehatan Dunia, WHO.
Flu Singapura
Media sosial mulai diramaikan dengnan topik flu Singapura yang menyerang dan menular pada anak-anak berusia 5 sampai 10 tahun. Namun, kabar yang beredar juga menyebutkan bahwa flu ini bisa menjangkiti orang dewasa.
Flu Singapura merupakan penyakit yang diakibatkan karena infeksi virus bernama Coxsackievirus A16 dan Coxsackievirus A6, yaitu jenis virus yang termasuk kelompok Enterovirus 71.
Gejala awal yang paling sering muncul adalah timbulnya sariawan di mulut, hingga luka lepuh di kulit. Dalam istilah media, kondisi tersebut disebut sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut. (hand, foot, and mouth disease).
Gejala lain yang akan dialami penderita saat terkena virus tersebut adalah demam, sakit tenggorokan, sariawan yang terasa nyeri di lidah atau gusi dan bagian dalam pipi, hilangnya nafsu makan, ruam merah yang tidak terasa gatal, terkadang disertai lepuhan di telapak tangan, kaki dan bokong, rewel, nyeri perut, dan batuk.
Virus Hendra
Virus Hendra disebut-sebut pula sebagai ancaman baru setelah Covid-19 mereda. Penyakit ini menular ke manusia melalui hewan, tepatnya kalelawar spesies tertentu, dan masuk ke dalam golongan zoonosis.
Virus ini juga kabarnya mirip dengan virus Nipah. Penularan virus Hendra ke manusia dapat terjadi setelah terpapar cairan dan jaringan tubuh atau kotoran kuda yang terinfeksi virus Hendra.
Kuda dapat terinfeksi penyakit ini setelah terpapar virus dalam urine kelelawar pemakan buah, yang sudah lebih dulu terinfeksi.
Virus ini memiliki gejala demam, pembengkakan di bagian wajah, bibir dan leher, rasa depresi, ataxia, mengalami paralisis pada muka, disorientasi, terlalu sensitif saat didekati, infeksi saluran pernapasan, muncul lendir ingus yang disertai dengan darah, encephalitis akut, bahkan menimbulkan kematian.
Cacar Monyet
Cacar monyet sebenarnya bukan pertama kali terdeteksi. tetapi merupakan penyakit langka. virus yang disebut pula monkeypox ini menyebar ke Amerika Serikat dan menurut para ahli, kemungkinan cacar monyet bisa menyebabkan pandemi lain di masa depan.
Cacar monyet termasuk dalam keluarga yang sama dengan cacar air. Penyakit ini pertama kali ditemukan pada tahun 1958 ketika dua wabah penyakit mirip cacar terjadi di koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian.
Biasanya, gejala yang muncul ketika seseorang terkena infeksi virus monkeypox ini antara lain demam, sakit kepala kronis, nyeri otot, sakit punggung, panas dingin, dingin dan batuk, hingga pembengkakan kelenjar getah bening.