RIAU ONLINE, PEKANBARU - Gerak cepat dan bersinergi dengan semua pihak guna melawan penyebaran Covid-19 dilakukan Polda Riau sejak kasus penambahan positif di Riau tertinggi di Indonesia.
Polda Riau mengedepankan konsep 3 T antara lain dengan menggencarkan tes swab antigen (testing) di kerumunan masyarakat, pelacakan (tracing) siapa saja pasien positif berinteraksi dan merawat (treatment) pasien tersebut ke rumah sakit serta tempat-tempat isolasi telah disediakan pemerintah, serta menggencarkan vaksinasi ke masyarakat di pelosok-pelosok secara jemput bola.
"(Itu) ikhtiar kita sebagai bangsa Melayu melawan Covid-19. Kita harus menggelorakan dan merangkul masyarakat Riau, baik tua, dan muda secara bersama-sama saling mengisi mencegah Virus Corona," ungkap Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Senin, 31 Mei 2021.
Irjen Pol Agung Setya menjelaskan, saatnya sekarang ini semua komponen masyarakat Riau, seperti alim ulama, polisi, tentara, pemerintahan hingga RT dan RW, pedagang, pemuda, anak-anak serta pegiat adat Melayu, menjalankan Protokol Keesehatan (Prokes) sebagai bagian dari tata hidup sehari-hari.
"Kita wajib berkoloni, bersama-sama mencegah serangan Virus Corona. Kita basmi dengan obat dan disinfektan. Teruslah saling mengisi. Malulah kalau msih ada berbohong dengan kewajiban menyelamatkan masyarakatr dari wabah ini," kritik Agung sambil memberikan motivasi.
Agung menjelaskan, tak mengenal libur atau tidak, Polisi terus bergerak melawan Covid-19. Termasuk pengecekan 3 Polsek di Polres Kampar, antara lain Polsek Tambang, Air Tiris dan Bangkinang Kota, Minggu, 30 Mei 2021.
Dalam pengecekan tersebut, tutur Agung, ia membahas penanganan Covid-19 dengan Bhabinkamtibmas sebagai lini terdepan dalam penanganannya.
Tak hanya pengecek, alumni Akpol 1988 ini juga meninjau pelaksanaan vaksin di Pasar Ramayana, Bangkinang. Di sini, ditargetkan 100 lansia menerima vaksin Covid-19 dengan vaksinator 34 orang terdiri 24 orang dari Puskesmas Bangkinang Kota, 6 orang Urkes Polres Kampar, 5 orang Biddokkes Polda Riau.
Peraih penghargaan dari FBI ini mengatakan, disiapkan 30 vial (300) dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar. Hari ini, kita membagi tim guna meninjau vaksinasi ke dalam 5 Tim. Mereka meninjau ke Dumai, Siak, Pelalawan, Pekanbaru dan Kampar.
"Tim ini bekerja untuk memastikan apakah Posko PKKM ada kendala dalam proses penangananannya. Dari sini kita jadi tahu di Posko PPKM ada perlu kita perbaiki dan dievaluasi," jelas Agung.
Posko PPKM, tuturnya, merupakan jawaban untuk menangani Covid-19 secara terintegrasi. Tujuan utamanya mencegah penularan, mengobati dan pasien tersebut sembuh serta dapat menekan angka kematian.
"Lansia memiliki risiko kematian lebih tinggi 50 kali dan harus kita tekan. Saat ini vaksinasi terhadap lansia harus kita utamakan. Kita tidak bisa berjalan sendiri, namun dibantu Forkopimda dan saling mengisi sehingga bekerja bisa lebih efektif dalam penanganan Covid-19," pungkasnya.