RIAU ONLINE, PEKANBARU - Stres dan depresi adalah hal yang berbeda. Orang yang merasa lelah secara mental kerap sulit membedakan antara gejala stres dan depresi.
Perlu untuk paham perbedaan keduanya agar tidak salah dalam penanganan kesehatan mental.
“Sering ditemui orang yang mengaku depresi padahal dia hanya stres ringan atau sebalilknya ada orang yang merasa ia stres biasa padahal gejala psikisnya sudah menuju depresi, ini bahaya,” ungkap Nilam, Psikolog Klinis.
Stres merupakan reaksi tubuh secara psikis yang diakibatkan oleh tekanan kehidupan.
“Stres itu wajar,” kata Nilam.
Walaupun stres adalah hal yang wajar tetapi tetap harus ada penanganan agar tidak memperburuk kesehatan mental.
Ketika seseorang merasa stres ia harus tahu hal yang dibutuhkan dirinya sendiri untuk menenangkan pikiran sebagai bentuk self awareness atau peduli terhadap diri sendiri.
Namun, jika stres tidak dikendalikan maka akan berujung depresi.
Depresi adalah suatu penyakit mental yang memiliki dampak negatif pada berbagai aspek kehidupan.
Gejala depresi dikategorikan dalam gelaja utama dan gejala pendamping. Gejala utama yaitu sedih berkepanjangan, kehilangan minat dan menurunnya aktifitas serta kehi;angan energy.
“Sedih berkepanjangan depresi ini minimal 2 minggu,” ujarnya.
Gejala pendamping berupa menurunnya nafsu makan, permasalahan jam tidur hingga melukai diri.
Pada kondisi depresi sudah perlu penanganan khusus dengan berkonsultasi oleh ahli psikolog agar tidak berakibat fatal.