(REUTERS)
Rabu, 18 Oktober 2017 08:12 WIB
Editor: Fakhrur Rodzi
(REUTERS)
Laporan: ELIZABETH SWANTI
RIAU ONLINE - Penularan penyakit dari hewan kesayangan ke manusia, ternyata bisa melalui berbagai cara. Mulai dari kotoran, air seni, air liur, bulu dan kulitnya.
Agar penyebarannya tak kian meluas, cermati tempat-tempat biasa diduduki atau ditiduri hewan kesayangan tersebut, seperti sofa, karpet, dan keset.
"Sering-seringlah membersihkannya dengan lap basah atau kalau perlu dicuci agar bulu-bulunya tak menempel di situ. Sesekali semprot dengan cairan antiserangga juga dianjurkan dokter hewan," anjur Prof drh H Emir A Siregar, SKM, DVSM, Ph.D.
Emir juga menjelaskan, beberapa penyakit biasa diidap dan ditularkan hewan peliharaan, antara lain:
1. Rabies
Rabies, lebih dikenal dengan penyakit anjing gila merupakan infeksi akut pada susunan saraf pusat disebabkan virus rabies. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan hewan penular rabies terutama anjing, kucing dan kera.
Gejala hewan terkena rabies antara lain mata merah, lidah menjulur dan air liur keluar terus-menerus. Tak sedikit yang menunjukkan gejala tidur atau mengantuk sepanjang waktu, tapi tiba-tiba menggigit.
Baca Juga:
Jangan Sembarangan, Tikus Picu 4 Penyakit Berbahaya Ini
Jangan Anggap Remeh Gatal-Gatal Di 5 Area Vital Laki-Laki Ini
Mereka terkena gigitan hewan pembawa virus rabies, lazimnya menunjukkan gejala demam, mual dan rasa nyeri di tenggorokan selama beberapa hari.
Baca Juga
Selain itu, rasa nyeri dan kesemutan pada tempat bekas luka gigitan. Penanganannya harus cepat dengan segera mencuci luka gigitan menggunakan air mengalir dan sabun selama 10-15 menit.
Beri antiseptik, seperti alkohol 70 persen, betadin atau obat merah, lalu larikan segera ke RS/dokter terdekat. Biasanya dokter akan memberi serum anti rabies (SAR) bila luka tersebut memang perlu dijahit. Anjing yang menggigit pun harus segera diobservasi oleh dokter hewan.
Agar hewan peliharaan tak tertular rabies, hendaknya peliharalah dengan baik. Di antaranya tidak membiarkannya berkeliaran di luar rumah dan berkumpul dengan anjing yang mungkin saja mengidap rabies. Selain itu, beri vaksinasi secara rutin enam bulan sekali.
2. Demodekosis
Penyakit ini ditimbulkan oleh parasit Democec canis terdapat pada anjing dan menimbulkan gangguan pada kulit. Anjing yang mengandung parasit ini, biasanya mengalami kerontokan bulu di tempat-tempat tertentu, di antaranya sekitar mata, mulut, leher dan siku kaki depan. Ini akan diikuti munculnya tonjolan-tonjolan seperti jerawat berwarna kemerahan.
Anjing terkena parasit ini cenderung getol menggaruk-garuk keras, hingga menimbulkan luka lecet pada kulit. Jika luka tersebut terkena infeksi, maka akan bertambah parah dan menimbulkan bau busuk. Tabulasi penyakit ini bisa menyebabkan orang tertular mengalami gangguan kulit seperti gatal-gatal. Jadi, sebaiknya periksakan hewan itu ke dokter sebelum terjadi infeksi. Menghindarinya, mandikan anjing secara teratur menggunakan sabun dan bedak khusus anjing.
3. Toksoplasmosis
Toksoplasmosis merupakan parasit terdapat pada kucing, kelinci, anjing, dan kambing. Di usus binatang itulah parasit berbiak lalu telurnya keluar bersama tinja.
Klik Juga:
Gigitan Kucing Lebih Berbahaya Dibandingkan Anjing
Perempuan Ini Seperahu dengan Seekor Harimau Sumatera Seberangi Sungai
Jika telur itu tertelan manusia, parasitnya akan berkembang biak dan masuk ke jaringan otak, jantung, dan otot yang kemudian akan berkembang menjadi kista. Wanita hamil dengan toksoplasmosis berisiko mengalami keguguran atau melahirkan bayi cacat. Sedangkan pada pria bisa menyebabkan penglihatan kabur.
Sebagai pencegahan, hindari kontaminasi dengan tinja hewan peliharaan. Segera cuci bersih semua anggota tubuh sesudah berdekatan dengan hewan peliharaan atau berkebun. Tempat kotoran sebaiknya dicuci bersih dan diberi zat antiseptik, sedangkan bekas kotorannya dibakar.
Kucing peliharaan juga jangan dibiarkan berburu tikus atau binatang liar lainnya karena bisa saja dalam daging binatang buruannya terkandung kista toksoplasma. Untuk memastikan apakah hewan peliharaan dan tuannya yang berisiko tertular mengidap toksoplasma atau tidak, lakukan pemeriksaan laboratorium terhadap keduanya. Maklum, gejala infeksinya sering tak jelas.
4. Cat Scratch Diseases
Cakaran kucing juga bisa menimbulkan penyakit karena kuku-kukunya sering mengandung banyak kuman. Jika tak segera diobati, kuman-kuman itu akan masuk ke dalam tubuh manusia. Apalagi bekas cakarannya pun sembuhnya bisa lama. Agar tak dicakar, ajari si kecil untuk tidak memegang ekor kucing secara kasar dan mengejutkan.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id