Gigitan Kucing Lebih Berbahaya Dibandingkan Anjing

Anjing-Peliharaan-Barack-Obama.jpg
(REUTERS)

RIAU ONLINE - Seringkali orang membandingkan, mana yang lebih berbahaya saat menjadi korban gigitan dua binatang ini, anjing atau kucing? 

 

Kucing dan anjing secara alami termasuk ke dalam jenis hewan karnivor, atau hewan pemakan daging. Secara naluriah, kedua hewan ini predator, sehingga walaupun terlihat jinak, pada saat-saat tertentu insting binatangnya menyerang dapat muncul kembali pada kedua hewan ini.

 

Insting menyerang, tutur dr. Reza Fahlevi, Anggota Redaksi Medis Kedokteran Umum KlikDokter.com, biasanya mucul saat kucing dan anjing dalam keadaan terancam ataupun tertekan.

 

Baca Juga: Perempuan Ini Seperahu dengan Seekor Harimau Sumatera Seberangi Sungai

 

"Sering kita jumpai, di sekitar kita manusia menjadi korban gigitan kucing ataupun anjing, baik digigit oleh kucing atau anjing peliharaan, maupun kucing atau anjing liar," jelasnya. 

 

Penelitian di Amerika Serikat menyebutkan, luka gigitan hewan terbanyak adalah gigitan anjing sebesar 80-90 persen, diikuti gigitan kucing, 5-15 persen.

 

Gigitan kucing dan anjing ini menimbulkan berbagai komplikasi. Komplikasi paling sering terjadi adalah infeksi. Pasalnya, kata Reza, rongga mulut kucing dan anjing memang secara kasat mata tampak bersih, namun sebenarya mengandung bayak sekali jenis kuman.



 

Rabies merupakan jenis penyakit akibat gigitan kucing atau anjing paling terkenal. Namun demikian, sebenarnya banyak lagi jenis kuman yang terdapat di dalam rongga mulut kucing dan anjing yang berpotensi menyebabkan luka infeksi.

 

"Lantas, luka gigitan karena kucing ataukah luka gigitan karena anjing yang lebih berpotensi menimbulkan infeksi?," tanya Reza. 

 

Banyak sumber, jelasnya, menyebutkan gigitan kucing dinilai lebih berpotensi menyebabkan infeksi dibandingkan dengan luka gigitan anjing.

 

Bahkan, satu penelitian di Polandia menyebutkan, gigitan kucing berisiko infeksi dua kali lipat dibandingkan dengan luka gigitan anjing. Mengapa gigitan kucing lebih berisiko ketimbang luka gigitan anjing?

 

Klik Juga: Sudah Bersih-bersih Masih Digigit Nyamuk? Ini Sebabnya

 

Ini diduga kerena luka gigitan kucing lebih cenderung menyebabkan luka dengan tusukan dalam. Namun demikan, ujarnya, bukan berarti gigitan anjing tidak berbahaya.

 

"Pasalnya, pada rongga mulut anjing terdapat jenis kuman berbahaya, bakteri C. Canimorsus, dapat menyebabkan infeksi pada darah, terutama jika anjing tersebut menggigit manusia memiliki daya tahan tubuh rendah," ungkapnya.

 

Oleh karena itu, baik gigitan kucing maupun gigitan anjing harus sebisa mungkin dihindari. Luka gigitan kucing dan anjing memang sangat berbahaya.

 

Ia menjelaskan, jika Anda tergigit kucing ataupun anjing segera bersihkan dan cuci luka tersebut dengan air mengalir. Kemudian, segera kunjungi dokter terdekat guna mendapatkan penanganan lebih lanjut. Dokter akan membersihkan kembali luka gigitan yang terjadi di tubuh Anda tersebut, menutup luka, dan memberikan obat antibiotik.

 

Tujuannya, meminimalisir kemungkinan, atau bahkah mencegah terjadinya infeksi karena gigitan anjing atau kucing yang mengenai tubuh Anda. Selain itu, dokter juga akan memberikan suntikan antirabies jika di rasa perlu. Di samping itu, yang tidak kalah pentingnya adalah melakukan vaksinasi terhadap kucing ataupun anjing yang menjadi hewan peliharaan Anda.

 


Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline