RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pemerintah Mongolia ingin memperkuat hubungan bilateral dengan Indonesia, khususnya setelah kembali membuka kedutaan besar di Jakarta.
Hal ini disampaikan oleh Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok dan Mongolia Djauhari Oratmangun usai bertemu Menteri Luar Negeri Mongolia Battsetseg Batmunkh di Kementerian Luar Negeri Mongolia di Ulan Bator, Senin, 9 Desember 2024 Waktu setempat.
"Kami berbicara mengenai bagaimana memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Mongolia yang punya sejarah panjang juga," kata Djauhari, dikutip dari ANTARA, Selasa, 10 Desember 2024.
Duta Besar (Dubes) Mongolia untuk Indonesia Enkhtaivan Dashnyam baru menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Prabowo Subianto pada 4 November 2024 lalu, pasca tutup sementara karena pandemi COVID-19.
"Ini pertemuan saya kedua dengan Menlu Battsetseg, kalau ke Mongolia sendiri, kunjungan kali ini merupakan kali keenam, karena selama pandemi COVID-19 saya tidak bisa melakukan kunjungan," tutur Djauhari.
Djauhari menambahkan, keduanya juga membahas area kerja sama di bidang ekonomi khususnya perdagangan.
"Saya menyampaikan ada investor dari Indonesia berminat dengan proyek-proyek yang ditawarkan dari Mongolia karena saya tahu persis ada beberapa investor Indonesia yang bergerak di sini," imbuhnya.
Selain itu, Djauhari juga mengatakan bahwa investor-investor dari Mongolia terbuka untuk berinvestasi ke Indonesia.
"Kedua, kami membahas bagaimana meningkatkan volume perdagangan antara kedua negara. Kita tahu produk-produk Indonesia sudah mulai memasuki pasar Mongolia," imbuhnya.
Terlebih karena Mongolia terletak di dekat China dan Rusia jadi dapat bermanfaat juga sebagai jalan masuk ke pasar dua negara besar tersebut.
"Besok saya juga akan bertemu dengan 'Chamber of Commerce' Mongolia untuk membahas potensi kerja sama ini dan kami menyampaikan bahwa di awal tahun depan kami akan melakukan forum bisnis di sini untuk mencari terobosan-terobosan atau memfasilitasi beberapa kerja sama masa depan," jelas Dubes Djauhari.
Sejumlah produk yang ditawarkan oleh Indonesia antara lain produk makanan dan minuman termasuk kopi dan teh.
"Sektor lain yang juga dibahas adalah kerja sama di bidang sosial budaya termasuk di bidang pariwisata," tambah Dubes Djauhari. (ANTARA)