RIAU ONLINE - Rumah Sakit (RS) Indonesia di Jalur Gaza, Palestina, dihantam serangan udara Israel. Seorang staf medis yang sedang berada di dekat rumah sakit tersebut tewas.
Relawan MER-C, Farid, mengatakan tembakan roket dari pesawat tempur Israel jatuh sangat dekat dengan lokasi para relawan medis, dan menghancurkan mobil operasional MEC-C.
"Abu Romzi, staf local MER-C yang tengah berada di ambulans menjadi korban syahid dan dilarikan ke RS Indonesia," ujar Farid sebaimana dilaporkan BBC, dikutip dari Suara.com, Senin, 9 Oktober 2023.
Serangan juga merusak wisma tempat tinggal relawan yang berada di area RS Indonesia.
Rentetan serangan roket di Gaza, dan serangan terbesar Hamas terhadap Israel selama beberapa tahun terakhir, dimulai tepat setelah fajar pada Sabtu, 7 Oktober 2023, yang bertepatan dengan hari Sabat Yahudi serta hari perayaan Simchat Torah.
Saat sirene berbunyi di seluruh Israel, militer Israel (IDF) mengumumkan bahwa "teroris" telah menyusup ke wilayah Israel "di sejumlah lokasi berbeda".
IDF meminta semua warga sipil di wilayah selatan dan tengah untuk bergegas menuju tempat penampungan di wilayah sekitar Gaza.
Rekaman video yang diunggah ke dunia maya menunjukkan sekelompok milisi Palestina bersenjata lengkap mengenakan seragam hitam berkeliling Sderot menggunakan truk pikap.
Dalam salah satu video, para milisi itu terlibat baku tembak dengan pasukan Israel di jalan-jalan Kota Sderot, yang hanya berjarak 1,6 km dari Gaza.
Laporan yang belum dikonfirmasi di media Palestina menyebut bahwa sejumlah warga Israel telah disandera oleh kelompok milisi.
Hamas juga merilis video di media sosialnya yang menunjukkan warga Israel ditangkap oleh para anggotanya.
Beberapa video yang tidak dapat diverifikasi menunjukkan sejumlah sejumlah warga sipil tampaknya disandera di wilayah Palestina. Ini menjadi sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Juga beredar rekaman video warga Palestina di Gaza mengendarai kendaraan militer Israel.
Selama berjam-jam, saluran televisi Israel menayangkan wawancara langsung dengan orang-orang yang terjebak di rumah mereka setelah milisi Palestina memasuki kota dan desa mereka.
Sejumlah warga mengatakan mereka sudah lama tidak mengingat situasi seperti ini, sementara jalan-jalan di ibu kota Tel Aviv telah diblokir dan jalanan kosong.
"Restoran, kafe, semuanya ditutup dan ada perasaan terkejut, kaget, dan takut akan apa yang masih diperkirakan akan terjadi," kata penulis dan jurnalis asal Inggris, Gideon Levy, kepada BBC.
"Saat roket pertama jatuh, saya masih jogging di taman, suaranya sangat keras."
Pemimpin salah satu dewan regional di Israel selatan, Ofir Liebstein, tewas dalam baku tembak dengan milisi ketika dia pergi membela komunitasnya.
Sementara itu, serangan roket ke arah Israel berlanjut sepanjang Sabtu pagi. Rumah sakit di Kota Ashkelon dan pusat kota Beer Sheva merawat para korban.
"Warga Israel, kita sedang berperang, bukan dalam operasi atau serangan, tetapi dalam perang," kata Perdana Menteri Netanyahu dalam sebuah pernyataan.
"Saya mengumpulkan para kepala badan keamanan dan memerintahkan - pertama-tama - untuk membersihkan komunitas yang telah disusupi oleh teroris. Hal ini sedang dilakukan.
"Pada saat yang sama, saya telah memerintahkan mobilisasi cadangan secara besar-besaran dan kami membalas tembakan dengan kekuatan yang belum diketahui musuh."