Ditangguhkan Lebih dari Satu Dekade, Suriah Kembali ke Liga Arab

Pertemuan-darurat-Liga-Arab.jpg
(Foto: Khaled Desouki/AFP via kumparan)

RIAU ONLINE - Suriah kembali menjadi anggota Liga Arab. Keanggotaan Suriah di Liga Arab dikembalikan setelah lebih dari satu dekade ditangguhkan dari organisasi itu akibat perang saudara.

Kembalinya Suraih ke Liga Arab disampaikan di markas Liga Arab di Kairo pada Minggu, 7 Mei 2023 waktu setempat.

Keputusan ini diambil jelang KTT Liga Arab pada 19 Mei di Arab Saudi. Kembalinya Suriah terjadi setelah beberapa pekan terakhir sejumlah negara di Timur Tengah melakukan normalisasi hubungan dengan Damaskus.

Keputusan menerima kembali Suriah memuat sejumlah poin. Salah satunya partisipasi Suriah di Liga Arab bisa dilakukan sesegera mungkin, dikutip dari kumparan, Senin, 8 Mei 2023.

Liga Arab pun menyerukan segera dicapainya resolusi mengakhiri Perang Saudara di Suriah, termasuk di dalamnya penanganan pengungsi dan perdagangan narkotika.



Sekjen Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit, mengatakan kembali Suriah tak berarti seluruh negara-negara di Arab akan normalisasi hubungan dengan Damaskus.

"Itu adalah keputusan berdaulat dari masing-masing negara untuk diambil," kata Gheit, sebagaimana dimuat Reuters

Gheit mengatakan, dengan kembalinya Suriah maka Presiden Bashar Al-Assad dipersilakan ambil bagian pada KTT Liga Arab.

"Jika dia berkenan, karena Suriah, mulai malam ini adalah anggota penuh Liga Arab, dan mulai besok pagi mereka punya hak menempati kursi," ujar Gheit.

"Saat undangan dikirim oleh negara tuan rumah, Arab Saudi, dan dia berkenan ikut serta, maka dia akan berpartisipasi," ucap Gheit.

Suriah menyambut baik keputusan Liga Arab. Mereka menyebut keputusan itu adalah bentuk saling menghormati.

Keanggotaan Suriah di Liga Arab ditangguhkan setelah Presiden Al-Assad memerintahkan penyerbuan kamp demonstran pada unjuk rasa besar Maret 2011 lalu. Sejak itu pula, Suriah terjerembab ke dalam perang saudara.

Sebanyak setengah juta warga Suriah tewas karena perang saudara. 23 juta lainnya terpaksa mengungsi keluar Suriah.