RIAU ONLINE - China menggelar latihan militer di sekitar Taiwan. Sebanyak 71 pesawat tempur dikerahkan dalam latihan yang dilaksanakan pada Minggu, 25 Desember 2022.
Namun Taiwan meyakini ada 60 jet tempur, termasuk enam pesawat Su-30 yang ikut serta dalam aktivitas militer China itu. Selain itu, 47 pesawat kemudian menyeberang ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) Taiwan.
ADIZ adalah ruang udara di atas daratan atau perairan tempat suatu negara bisa mencegat pesawat yang berpotensi mengancam keamanan nasional mereka. Setiap pesawat asing harus mengumumkan diri kepada otoritas penerbangan setempat.
Zona tidak sama dengan wilayah udara suatau negara. Banyak negara mempertahankan ADIZ. Di antaranya adalah China, Jepang, Korea Selatan, Kanada, dan Amerika Serikat.
Pulau dengan pemerintah sendiri itu dianggap China sebagai bagian dari wilayahnya. Akan tetapi, Taiwan menolak klaim kedaulatan China. Taiwan menyebut tindakan itu sebagai upaya menghancurkan perdamaian regional dan mengintimidasi rakyatnya.
Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen yang angkat bicara terkait kegiatan militer itu, menegaskan kembali pentingnya meningkatkan kapasitas pertahanan Taiwan akibat 'perluasan otoritarianisme yang terus-menerus'.
"Semakin banyak persiapan yang kita buat, semakin kecil kemungkinan akan ada upaya agresi yang gegabah. Semakin kita bersatu, Taiwan akan semakin kuat dan aman," tegasnya kepada para perwira saat upacara militer kepada AFP, seperti dikutip dari kumparan, Senin, 26 Desember 2022.
Sementara itu, China telah meningkatkan tekanan militer, diplomatik, dan ekonomi terhadap Taiwan di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping. Salah satu taktik tekanan yang semakin sering digunakan China adalah mengirimkan pesawat tempurnya ke ADIZ Taiwan.
Bahkan di sepanjang tahun ini, lebih dari 1.700 insiden serupa di ADIZ Taiwan. Angka tersebut kontras dibandingkan dengan 969 insiden yang tercatat pada 2021 dan 146 insiden pada 2020.
ADIZ Taiwan jauh lebih besar daripada wilayah udaranya. Zona tersebut tumpang tindih dengan sebagian ADIZ China dan bahkan meliputi sebagian China Daratan.
"[Latihan ini] adalah tanggapan tegas terhadap kolusi dan provokasi yang meningkat oleh AS dan otoritas Taiwan," tulis pernyataan Tentara Pembebasan Rakyat China.
Akhir-akhir ini Beijing juga naik pitam dengan sikap Presiden AS, Joe Biden, terhadap Taiwan. Pasalnya, Biden menyebut negeranya akan mempertahankan Taiwan jika diserang China.
Bulan ini, Washington bahkan telah mengeluarkan RUU yang mengesahkan bantuan militer senilai USD 10 miliar atau Rp 156 triliun bagi Taiwan. Ketegangan tersebut semakin memuncak akibat perjalanan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, ke Taiwan pada Agustus.