Palsukan Kematian, Pemilik Jaringan Narkoba Terbesar di Dunia Dibekuk Polisi

ILUSTRASI-Narkoba1.jpg
(INTERNET)


RIAU ONLINE - Bandar narkoba terkemuka di dunia yang sempat menjadi buronan ditangkap polisi. Buron bandar narkoba yang dikenal sebagai Pablo Escobar dari Brazil itu adalah Sergio Roberto de Carvalho.

“Sergio Roberto de Carvalho, yang kerap disapa sebagai ‘Wali Kota Carvalho’ ditangkap oleh aparat kepolisian Hungaria yang bekerja sama dengan Interpol,” kata pihak kepolisian Brasil dalam sebuah pernyataan, seperti diberitakan AFP, mengutip Kumparan, Rabu, 22 Juni 2022.

Polisi mengatakan, Carvalho merupakan salah satu pemilik jaringan terbesar di dunia dan sudah lebih dari satu tahun menjadi buronan internasional.

CNN Portugal memberitakan, pria berusia 62 tahun itu adalah mantan polisi yang sudah lama tinggal di Eropa dengan identitas palsu. Hasil penjualan narkobannya disterilkan dengan melakukan pencucian uang melalui investasi jutaan euro, terutama di bidang propert yang kini sudah disita Polisi Kehakiman Portugal (Policia Juridicia).

Media setempat melaporkan, Carvalho sebelumnya sempat ditangkap di Spanyol pada 2020. Namun, ia berhasil lolos dengan jaminan.



 

 

Carvalho bahkan sempat memalsukan kematiannya yang dia sebut akibata Covid-1i dan menghilang begitu saja dari radar.

Carvalho adalah salah satu pengedar narkoba paling berpengaruh di benua Amerika Selatan. Ia memiliki perusahaan penerbangan Airjetsul yang beroperasi dari Tyres, Cascais, Portugal. Pesawat-pesawat dari perusahaan penerbangan ini digunakan untuk mengangkut obat-obatan.

Saat Carvalho ditangkap, PJ dan Polisi Federal Brasil juga menemukan 578 kilogram kokain yang ditujukan ke Tyres, Cascais dalam sebuah jet pribadi di Brasil. Pihaknya meyakini bahwa penemuan itu merupakan berasal dari jaringan Carvalho.

Dalam sebuah pernyataan, pihak kepolisian juga mengatakan sudah menyita sekitar 500 juta reais Rp 1,5 miliar dari organisasi kriminal yang dipimpin oleh Carvalho. Organisasi kriminal ini dituding telah menyelundupkan berton-ton kokain ke Eropa melalui Brasil dan mensterilkan hasil penjualannya dengan pencucian uang.