RIAU ONLINE, JABALPUR-Seorang dokter mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan seorang pasien Covid-19 yang hendak bunuh diri di sebuah gedung rumah sakit.
Menyadur Russia Today (RT), Senin 24 Agustus 2020 , peristiwa itu terjadi di Rumah Sakit Perguruan Tinggi Kedokteran Netaji Subhash Chandra Bose di pusat kota Jabalpur.
Menurut akun media sosial rumah sakit, seorang pasien Covid-19 telah merangkak keluar dari jendela lantai empat dan mencoba melompat.
Sebelum tragedi itu terjadi, dokter yang menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap secara luar biasa mempertaruhkan nyawanya untuk menghentikan aksi nekat pasien.
Dia keluar dari jendela dan marayu pasien yang terduduk di pinggir balkon itu untuk mengurungkan niatnya. Dia pun berhasil mengajak pria putus asa itu masuk ke dalam gedung.
Kejadian itu membuat pihak kepolisian dipanggil. Oang-orang di bawah juga telah bersiap membentangkan kain untuk antisipasi apabila pria itu nekat melompat.
Namun, setelah percakapan dengan dokter dan petugas, pelompat itu berubah pikiran dan memutuskan untuk tidak mempertaruhkan nyawanya, kata pihak rumah sakit.
Penyelamatan disambut dengan sorak-sorai dan tepuk tangan, saat dokter heroik itu melambaikan tangannya sebelum kembali ke dalam.
Meskipun motif pria itu tidak jelas, aksinya dapat dianggap oleh beberapa orang sebagai upaya bunuh diri.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 telah menyebabkan peningkatan penyakit mental dan bunuh diri di India akibat kecemasan dan depresi.
Di India, kasus bunuh diri terkait Covid-19 kerap terjadi. Insiden itu tak hanya dialami para pasien, namun juga dokter selaku garda terdepan.
Pekan lalu, tepatnya Sabtu (22/8/2020), India Times melaporkan dokter bernama S. R. Nagendra gantung diri di rumahnya di kawasan Alanahalli.
Dia diduga nekat mengakhiri hidup karena tekanan pekerjaan. Sebagai garda terdepan penanganan Covid-19, dia ketakutan apabila menularkan virus ke keluarga.
Hal itu pulalah yang membuatnya memutuskan tinggal di rumah sendirian, dan memindahkan sanak keluarganya ke tempat lain, sebelum akhirnya dia bunuh diri.
Artikel ini sudah terbit di Suara.com