RIAUONLINE - Audrey Whitlock, wanita penggagas demo anti-lockdown di North Carolina, negara bagian Amerika Serikat, disebut terinfeksi virus Corona. Audrey Whitlock, yang mengelola halaman Facebook ReOpen NC, sebelumnya dikarantina selama dua pekan dan berakhir positif COVID-19, menurut laman media lokal North Carolina, CBS 17.
"Saya saat ini berada di ruang isolasi dan karantina sendiri di rumah sesuai arahan departemen kesehatan. Saya belum menghadiri agenda apapun untuk ReOpen NC," katanya. Sebagaimana dilansir dari Detikcom.
Whitlock percaya dia terinfeksi virus pada Januari dan menghubungi Departemen Kesehatan Mecklenburg. Pada awal April, Whitlock diberikan tes antibodi dan tes COVID-19. Meski tes antibodinya negatif, hasil pemeriksaan virus Corona menunjukkan ia terinfeksi COVID-19.
Whitlock pertama kali mengungkapkan diagnosis coronavirus-nya di postingan pribadi di halaman Facebook grup itu pada hari Minggu (26/4/2020).
"Sebagai pasien COVID19 positif asimptomatik. Kekhawatiran lain yang saya miliki adalah pengobatan pasien COVID karena berkaitan dengan penyakit menular lainnya. Saya telah dipaksa untuk karantina di rumah saya selama 2 minggu," katanya.
Sementara penggagasnya berada dalam isolasi, kelompok tersebut telah mengadakan dua kali demonstrasi di Raleigh, ibu kota North Carolina, menuntut Gubernur Roy Cooper mempercepat pencabutan lockdown dan perintah tinggal di rumah yang berlaku hingga 8 Mei mendatang.
Pada demonstrasi pekan lalu, lebih dari 100 pengunjuk rasa menentang pedoman jarak sosial di daerah tersebut.