Lagi, Wali Kota di Filipina Tewas Ditembak Mati

Wali-Kota-Tanuan-Antonio-Halili.jpg

 

RIAU ONLINE - Insiden penembakan terhadap seorang wali kota kembali terjadi di Filipina. Wali Kota General Tinio, Provinsi Nueva Ecija, Ferdinand Bote (57), tewas setelah ditembak sekelompok orang tak dikenal saat meninggalkan kantornya bersama seorang sopir. Peristiwa ini terjadi sehari setelah seorang wali kota lainnya tewas.

Sekelompok orang tak dikenal yang mengedarai motor, tiba-tiba mendekati mobil yang dikendarai keluar dari kantor dan melepaskan tembakan.

"Wali kota Ferdinand Bote ditembak berulang kali menggunakan senjata laras pendek," kata kepala kepolisian kota tersebut, Adrian Gabriel, Selasa, 3 Juli 2018.

Dalam pemeriksaannya, anggota kepolisian menemukan setidaknya 18 selongsong peluru di lokasi kejadian. Tewasnya Bote menambah daftar pejabat yang ditembak mati selama rezim Duterte.



Namun, kasus pembunuhan kali ini terjadi hanya berselang satu hari setelah penembakan yang menewaskan seorang wali kota saat upacara bendera.

Baca Juga Walikota di Filipina Tewas Ditembak Sniper Saat Upacara Bendera

Sehari sebelumnya, seorang wali kota di Filipina yang masuk dalam daftar Presiden Rodrigo Duterte untuk para pejabat yang diduga terlibat kasus narkotika, ditembak mati, pada Senin, 2 Juli 2018.

Antonio Halili menjadi target penembak jitu pada saat sedang mengikuti upacara pengibaran bendera di siang hari.

Antonio Halili ditembak di dada oleh satu tembakan dari jarak jauh, sehingga sempat menimbulkan kekacauan dalam upacara pengibaran bendera mingguan di balai kota di Tanauan, di selatan Manila, Filipina.

Para peserta yang hadir dalam upacara tersebut langsung membubarkan diri. Kepanikan pun tergambar saat para peserta mulai berteriak-teriak.

Berita ini kali pertama diterbitkan Liputan6.com