Etnis Rohingya di Malaysia Dapat Kartu Identitas Digital

Pengungsi-Muslim-Etnis-Rohingya.jpg
(GETTY IMAGES/AFP/C.ARCHAMBAULT)

RIAU ONLINE - Pengungsi etnis Rohingya yang melarikan diri dari penganiayaan di negaranya, Myanmar akan mendapatkan kartu identitas digital. Kartu ini memungkinkan merekan mendapatkan pelayanan akses perbankan dan pendidikan di Malaysia.

Program tersebut bagian dari di www.rohingyaproject.com yang dipromosikan di Malaysia.

Muhammad Noor, salah satu pendiri dan managing director proyek tersebut mengatakan bahwa proyek tersebut akan memberi identitas kepada orang-orang tanpa kewarganegaraan. Noor juga bagian dari etnis Rohingya.

"Myanmar tidak mengenal Muslim Rohingya, jadi mereka dianggap tidak kerkewarganegaraan, namun mereka memiliki dokumen resmi mengenai latar belakang keluarga mereka," jelas dia dilansir SUARA.COM, Jumat 12 Januari 2018.

Noor menjelaskan jika data mereka tercatat dalam jaringan global. Teknologi yang dipakai menggunakan teknologi blockchain. Ini juga sama digunakan dalam cryptocurrency bitcoin.



Noor mengatakan bahwa karena identitas Rohingya tidak terindentifikasi. Mereka memiliki masalah dalam penerimaan di sekolah dan mencari pekerjaan di negara tempat mereka tinggal.

Sejak 25 Agustus 2017, sekitar 650.000 pengungsi, kebanyakan anak-anak dan perempuan. Mereka melarikan diri dari Myanmar ketika pasukan Myanmar melancarkan tindakan keras terhadap komunitas Muslim minoritas.

Sedikitnya 9.000 Rohingya tewas di negara bagian Rakhine dari 25 Agustus hingga 24 September. PBB telah mendokumentasikan pemerkosaan massal, pembunuhan, pemukulan brutal, dan penghilangan yang dilakukan oleh tentara Myanmar.(2)

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id