RIAU ONLINE - Tak hanya lautan yang menyimpan misteri peradaban manusia di dasarnya. Di dalam tanah pun bisa tersimpan berbagai macam penemuan peninggalan dari masyarakat lampau yang masih tersembunyi.
Baru-baru ini sejumlah kelompok peneliti menemukan makam berusia 3.500 tahun yang berlokasi di tepi barat Sungai Nil di wilayah Luxor. Makam itu diperkirakan merupakan milik seorang bangsawan.
Penemuan makam berusia yang lebih dari 30 abad yang lalu merupakan suatu penemuan yang menakjubkan dan memberikan kontribusi besar tentang sejarah peradaban Mesir. Makam itu diperkirakan berasal dari abad ke-18.
"Sebenarnya makam pribadi itu telah diketahui. Tapi, ini pertama kalinya kami masuk ke dalam dua makam itu," ujar Khaled al-Anani, dari Kementerian Peninggalan Zaman Purbakala Mesir melansir LIPUTAN6.COM pada Selasa 2 Januari 2018.
Sebelumnya, makam bangsawan itu telah disurvei oleh ahli egyptolgi asal Jerman dan ditemukan dalam kondisi yang tidak baik. Makam pertama dinamai kampp 161 dan makam kedua disebut kampp 150.
Keduanya diberi nama karena belum diidentifikasi dengan jelas nama sebenarnya dari kedua tempat makam tersebut. Akan tetapi, wilayah makam tersebut berada pada wilayah pemakaman bangsawan dan pejabat tinggi saat era dinasti Mesir Kuno.
Sayangnya, makam 150 hanya baru digali sampai dengan pintu masuknya saja. Sedangkan makam 161, belum pernah dibuka sama sekali.
Makam itu memiliki tempat yang dilapisi dengan baru bata dari tanah liat serta dinding dari batu. Di balik dinding itu terdapat empat ruangan yang didalamnya terdapat pecahan dari peti makam kayu.
Di dinding ruangan kampp 161 tersebut terdapat hieroglif yang menunjukan era dinasti Raja Amenhotep II dan Raja Thutmose IV. Sedangkan, makam satunya diperkirakan sudah ada sejak era Raja Thutmose I.
Dalam makam tersebut peneliti menemukan artefak berupa 450 patung kayu, topeng-topeng pemakaman yang dilapisi dengan cat. Kemudian penemuan mumi yang dibungkus dengan kain linen khusus yang diperkirakan merupakan orang penting.
Mengutip National Geographic, tak ada rujukan yang jelas siapa pemilik makam tersebut namun dari banyaknya tulisan dari segel pemakaman pada peti mereka tertulis Maati dan istrinya bernama Mohi. Nama itu bisa jadi petunjuk dari nama kedua pemilik kedua makam.(2)
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id
///////////////
Ditemukan Makam Berusia 3.500 Tahun di Mesir, Apa Isinya?
RIAU ONLINE - Tak hanya lautan yang menyimpan misteri peradaban manusia di dasarnya. Di dalam tanah pun bisa tersimpan berbagai macam penemuan peninggalan dari masyarakat lampau yang masih tersembunyi.
Baru-baru ini sejumlah kelompok peneliti menemukan makam berusia 3.500 tahun yang berlokasi di tepi barat Sungai Nil di wilayah Luxor. Makam itu diperkirakan merupakan milik seorang bangsawan.
Penemuan makam berusia yang lebih dari 30 abad yang lalu merupakan suatu penemuan yang menakjubkan dan memberikan kontribusi besar tentang sejarah peradaban Mesir. Makam itu diperkirakan berasal dari abad ke-18.
"Sebenarnya makam pribadi itu telah diketahui. Tapi, ini pertama kalinya kami masuk ke dalam dua makam itu," ujar Khaled al-Anani, dari Kementerian Peninggalan Zaman Purbakala Mesir melansir LIPUTAN6.COM pada Selasa 2 Januari 2018.
Sebelumnya, makam bangsawan itu telah disurvei oleh ahli egyptolgi asal Jerman dan ditemukan dalam kondisi yang tidak baik. Makam pertama dinamai kampp 161 dan makam kedua disebut kampp 150.
Keduanya diberi nama karena belum diidentifikasi dengan jelas nama sebenarnya dari kedua tempat makam tersebut. Akan tetapi, wilayah makam tersebut berada pada wilayah pemakaman bangsawan dan pejabat tinggi saat era dinasti Mesir Kuno.
Sayangnya, makam 150 hanya baru digali sampai dengan pintu masuknya saja. Sedangkan makam 161, belum pernah dibuka sama sekali.
Makam itu memiliki tempat yang dilapisi dengan baru bata dari tanah liat serta dinding dari batu. Di balik dinding itu terdapat empat ruangan yang didalamnya terdapat pecahan dari peti makam kayu.
Di dinding ruangan kampp 161 tersebut terdapat hieroglif yang menunjukan era dinasti Raja Amenhotep II dan Raja Thutmose IV. Sedangkan, makam satunya diperkirakan sudah ada sejak era Raja Thutmose I.
Dalam makam tersebut peneliti menemukan artefak berupa 450 patung kayu, topeng-topeng pemakaman yang dilapisi dengan cat. Kemudian penemuan mumi yang dibungkus dengan kain linen khusus yang diperkirakan merupakan orang penting.
Mengutip National Geographic, tak ada rujukan yang jelas siapa pemilik makam tersebut namun dari banyaknya tulisan dari segel pemakaman pada peti mereka tertulis Maati dan istrinya bernama Mohi. Nama itu bisa jadi petunjuk dari nama kedua pemilik kedua makam.(2)