Anak Indonesia Terlibat ISIS Makin Banyak, Mensos: Sangat Mengkhawatirkan

ILUSTRASI-ISIS.jpg
(CNN INDONESIA/REUTERS)

RIAU ONLINE - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengatakan pihaknya telah menerima 129 orang yang dideportasi oleh sejumlah negara. Diduga, mereka berusaha bergabung dengan kelompok teror Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Khofifah menyebutkan jumlah anak-anak dalam kelompok dalam ratusan orang dideportasi tersebut cukup signifikan, sehingga sangat mengkhawatirkan.

Delapan di antara 129 orang tersebut adalah anak-anak. Tiga anak perempuan dan lima anak laki-laki. Empat orang lainnya adalah wanita yang diduga ikut terlibat. Para WNI ini, ditempatkan di Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) Bambu Apus, Jakarta Timur.

Baca Juga: Kisah Anak Timor Leste Yang Pulang Setelah Puluhan Tahun 'Dicuri TNI'



Di RPSA, mereka mendapatkan proses penyembuhan trauma atau healing dan konseling. Menurut Khofifah banyak anak yang mengaku dalam keadaan terguncang.

"Rata-rata dari mereka mengalami trauma saat penggerebekan oleh aparat kepolisian di Turki. Itu rupanya masih sering kali mengalami trauma," tutur Khofifah, dilansir dari Tempo.co, Sabtu, 25 Maret 2017.

Sebanyak 129 orang yang ditempatkan di Bambu Apus, merupakan WNI yang dideportasi sejak Januari 2017 lalu. Kebanyakan dideportasi dari Turki, perbatasan yang dekat dengan Suriah. Sebagian ada pula yang dideportasi dari negara Jepang, Singapura, dan Mesir.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline