RIAU ONLINE - Lebih dari 14.000 ribu Muslim dari seluruh dunia memadati Kentucky Freedom Hall di kota kelahiran Muhammad Ali, Louvisville untuk mengikuti salat jenazah legenda tinju dunia itu pada hari ini, Jumat, 10 Juni 2016.
Panitia mengatakan prosesi pemakaman ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk mengucapkan salam perpisahan kepada pria yang banyak yang dipandang sebagai pahlawan di Islam.
Muslim AS berharap prosesi pemakaman legenda tinju ini akan menggarisbawahi bahwa 'Islam memang menjadi bagian dari kehidupan di Negeri Paman Sam.'
Salat jenazah diimami oleh Imam California, Zaid Shakir, yang mendampingi Ali di saat-saat terakhirnya.
Ribuan Muslim hadiri Salat jenazah Muhammad Ali, (FOTO: DAILY MAIL)
Menurut Zaid Shakir Muhammad Ali ingin menjadikan prosesi pemakamannya sebagai pembelajaran bagi warga AS tentang Islam.
"Muhammad Ali memulai transisinya untuk menjadi Muslim pada tahun 1964, saat ia berusia 22 tahun," katanya dikutip dari Al Jazeera.
Shakir mengatakan, Muhammad Ali telah menjadi sosok panutan bagai warga Muslim AS. "Satu alasan Muhammad Ali menyentuh banyak hati, ia bersedia mengorbankan ketenaran, uang, glamour, semuanya, demi keyakinan dan prinsip-prinsipnya," ungkapnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline