RIAU ONLINE - Sekitar 161 anak di Afghanistan tewas pada kuartal pertama tahun 2016 saat meningkatnya pertempuran antara pasukan non-pemerintah dan Taliban. Demikian disampaikan PBB.
Dibandingkan dengan tiga bulan pertama pada 2015 lalu, telah terjadi peningkatan sebanyak 29 persen. "Pada kuartal pertama 2016, hampir sepertiga dari korban sipil adalah anak-anak," kata Direktur Hak Asasi Manusia Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA), Danielle Bell.
Pada kuartal pertama 2016 UNAMA mencatat 610 anak menjadi korban diantaranya 161 orang tewas dan 449 lainnya mengalami luka-luka.
"Jika pertempuran berlanjut di dekat sekolah, taman bermain, rumah dan klinik, dan kedua pihak terus menggunakan senjata peledak di daerah terutama mortir dan taktit IED, angka-angka mengerikan dari anak-anak yang tewas dan cacat akan terus bertambah," lanjutnya seperti dikutip dari Rusia Today, Senin (18/4/2016).
Menurut UNAMA, Pertempuran yang terjadi di darat menjadi penyebab meningkatnya jumlah korban anak-anak. Jumlah kematian pada ank-anak jauh lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah perempuan. Sebuah peningkatan 5 persen pada korban perempuan saat kuartal pertama 2016 yagn mengakibatkan 195 perempuan menjadi korban diantaranya 52 orang tewas dan 143 lainnya mengalami luka-luka.
Secara keseluruhan, UNAMA mencatat 1943 korban sipil (600 kematian dan 1.343 luka-luka) antara 1 Januari hingga 31 Maret 2016.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline