RIAU ONLINE - Marc Marquez memasuki GP Argentina akhir pekan ini, 1-3 April 2015, tanpa mengetahui seberapa besar kekuatan Repsol Honda di Sirkuit Autodromo Termas de Rio Hondo.
Hingga kini Honda belum mendapatkan setelan motor RC213V yang konsisten meski Marquez berhasil finis di posisi ketiga pada balapan GP Qatar dua pekan lalu.
Marquez mengatakan GP Argentina akan menjadi tantangan lebih berat bagi timnya ketimbang tampil di GP Qatar. Berbeda dengan GP Qatar, para pebalap MotoGP tidak pernah melakukan tes di Sirkuit Termas de Rio Hondo menggunakan ban Michelin dan sistem elektronik (ECU) Magneti Marelli. (BACA: Gagal Naik Podium di Qatar, The Doctor Bersemangat Memimpin GP Argentina)
"Hasil di GP Qatar tidak kami prediksi sebelum balapan. Kami tidak melakukan tes musim dingin di sini, jadi kami harus melihat apakah setelan di GP Qatar juga bisa bekerja di sini," ujar Marquez seperti dilansir Crash.net.
"Jelas kami akan bertanya-tanya dengan kekuatan kami hingga menjalani latihan bebas pada hari Jumat. Tapi, secara keseluruhan Argentina adalah sirkuit yang saya cuka. Kami selalu cepat di sini, jadi saya merasa positif." (LIHAT: Ducati Masih Percaya Dengan Ianone dan Dovizioso)
Marquez berhasil meraih kemenangan di GP Argentina pada 2014. Namun, GP Argentina musim lalu merupakan salah satu balapan yang ingin dilupakan Marquez.
Musim lalu pebalap asal Spanyol tersebut gagal menyelesaikan balapan setelah terjatuh di dua lap terakhir. Marquez mengalami kecelakaan setelah menyenggol ban belakang pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, yang menjadi pemenang.
Insiden itu merupakan pematik konflik antara Marquez dengan Rossi. Konflik antar-kedua pebalap semakin memanas setelah insiden di GP Belanda dan GP Malaysia. (CNN Indonesia)