Pesan Pemimpin Pemberontak Houthi untuk Iran: Jangan Ikut Campur!

Yaman.jpg
(INTERNET)

RIAU ONLINE - Iran diminta tak ikut campur dan mundur dari perang saudara di Yaman. Teguran keras terhadap Iran juga disampaikan oleh seorang pemimpin senior pemberontak Syiah di Yaman, Youseff al-Fishi, Kamis (10/3).

 


Youseff al-Fishi yang juga komandan militer pemberontak yang dikenal sebagai Houthi meminta para pejabat Iran tutup mulu” dan berhenti mengeksploitasi perang saudara di Yaman. Komentar itu diunggah dalam laman Facebook al-Fishi.

 

Ia menekankan bagaimana aliansi Houthi-Teheran yang dulunya kokoh mungkin menjadi tidak menentu setelah kampanye serangan udara pimpinan Saudi yang menyasar para pemberontak dan berlangsung selama setahun.

 

Kekerasan yang telah membuat infrastruktur di Yaman hancur lebur itu juga telah menewaskan lebih dari 6.200 orang, dan memaksa 2,4 juta orang untuk mengungsi.



 

BACA JUGA : Luncurkan Misil, Iran Anggap Sah

 

Komentar komandan Houthi tersebut dikemukakan pasca mulai meredanya konflik antara Houthi dengan rival Iran di kawasan tersebut, yakni Arab Saudi yang baru-baru ini menegosiasikan pertukaran tawanan dengan para pemberontak.

 

KLIK JUGA : Jikalahari: Pangdam Jangan Marah ke Kehutanan, Coba Marah ke Perusahaan

 

Teguran al-Fishi dilayangkan sehari setelah wakil kepala staf militer Iran, Jenderal Masoud Jazayer dikutip oleh kantor berita Iran, Tasnim, dengan pernyataannya bahwa Republik Islam siap membantu rakyat Yaman.

 

Tingkat kerjasama Houthi-Iran tetap tidak jelas, sama dengan jangkauan hubungan antara Presiden Ali Abdullah Saleh yang terusir. Pemberontak Houthi telah dituduh menerima persenjataan dari Iran.

 

Sebuah laporan para pakar PBB tentang Yaman yang dirilis pada bulan Februari mengatakan bahwa panel PBB tersebut menyelidiki dugaan pengiriman rudal anti tank dari Iran kepada pemberontak Houthi.