RIAU ONLINE - Dalam sepekan ini ada dua suasana berbeda dirasakan dua 'musuh bebuyutan' antara pebalap Tim Repsol Honda, Marc Marquez dengan pebalap Movistar Yamaha asal Italia, Valentino Rossi.
Marquez sudah menjalani tes pribadi pada hari kedua, Kamis (26/11/2015) lalu di Sirkuit Jerez. Pebalap Spanyol tersebut berkesimpulan jika motor anyar Honda untuk MotoGP 2016 memiliki mesin terlalu agresif. (Baca Juga: Lorenzo: Rossi Frustasi Makanya Bisa Saya Kalahkan)
Marquez mengaku, ia dan Dani Pedrosa, rekan setim dan senegara, belum paham betul karakter dimiliki motor akan dijajal pada musim 2016 mendatang. Apalagi semua ini harus disesuaikan dengan penggunaan Electronic Control Unit (ECU) tunggal bikinan Magneti Marelli dan ban Michelin.
Selain itu, soal mesin motor, Marquez mendapati torsi mesin sangat kencang putaran rendah. Ini berlawanan dengan motor Honda 2015, dimana torsi kencang di putaran tinggi.
"Kami butuh strategi baru dengan mesin di 2016. Karakter mesin sangat berbeda. Saya konsentrasi saja dengan mesin ayar, besok mungkin kembali jajal mesin lama," ujar Marquez, dilansir dari crash.
"Saya belum paham bagaimana menyesuaikan diri dengan torsi yang ada di mesin motor terbaru ini. Torsi mesin agresif di putaran rendah, tapi lebih halus di putaran tinggi. Apa ini harus dikurangi? tidak. Soalnya jika kami kurangi terlalu banyak dan agresif di putaran tinggi repot juga. Kami harus sesuaikan saja," kata The Baby Alien ini. (Klik Juga: Pedrosa Sudah Tak Sabar Ingin Membalap di Indonesia)
Lalu bagaimana dengan The Doctor, Valentino Rossi? Pekan ini Rossi mulai bersemangat kembali usai menemukan kembali motivasi baru.
Bos Yamaha, Lin Jarvis, mengatakan, usai dikalahkan Jorge Lorenzo di balapan Valencia, anak buahnya itu mengaku akan mengambil istirahat beberapa waktu untuk memulihkan kondisinya.
Jarvis mengamati, pebalap berusia 36 tahun itu sudah tidak terlihat menunjukkan tanda-tanda kekecewaan. "Ia [Rossi] memiliki ekspresi berbeda. Ia telah menemukan kembali antusiasme. Itu apa yang kita harapkan," kata Jarvis, seperti dilansir motosport.com. (Lihat Juga: Marquez: Saya tak Berharap Maaf dari Anda Rossi)
Pada bagian lain Jarvis berharap penyelenggara MotoGP selama istirahat musim dingin berusaha untuk menyelesaikan ketegangan antara Rossi dan pembalap Honda Marc Marquez.
"Dalam tiga minggu terakhir semua pembalap MotoGP, tim, penyelenggara, sempat stres, ketegangan telah melebar secara dramatis," katanya dikutip dari liputan6.com.
"Sangat penting bahwa Dorna dan FIM dapat meninjau dan menganalisis apa yang terjadi, dan kemudian membuat perubahan yang diperlukan," ujarnya.
"Jika musim dimulai tanpa menemukan solusi, tanpa berdiskusi dengan tepat, maka semuanya akan sangat sulit," pungkasnya. (Baca: Rossi Berang Putuskan tak Berteman dengan Marquez dan Lorenzo di Sosmed)
Simak berita MotoGp lainnya dengan klik di sini.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline