RIAUONLINE, GUATEMALA - Presiden Guatemala Otto Perez Molina mengundurkan diri beberapa jam setelah seorang hakim mengeluarkan surat perintah penangkapan. Jaksa menuduh Perez Molina menjadi aktor intelektual dalam penggelapan uang senilai jutaan dollar dari bea cukai.
Melalui juru bicara Presiden dikatakan bahwa Perez Molina telah menyerahkan surat pengunduran diri sebelum tengah malam waktu setempat. Namun, kongres masih harus menyetujui pengunduran dirinya sebelum mulai berlaku.
Juru bicara tersebut juga mengatakan bahwa Perez Molina telah memutuskan untuk melangkah ke "menghadapi proses hukum terhadap dirinya".
Pengunduran diri Perez Molina datang hanya beberapa hari menjelang pemilihan presiden yang akan digelar Minggu, 6 September 2015, di mana ia tidak dapat lagi mencalonkan diri di bawah aturan konstitusi.
Seperti yang dilansir BBC pada 3 September 2015, Wakil Presiden Alejandro Maldonado diharapkan untuk memerintah sampai presiden baru dilantik pada 14 Januari 2015.
Maldonado baru menjabat sebagai wakil presiden sejak pertengahan Mei, ketika pendahulunya Roxana Baldetti mengundurkan diri. Baldetti dituduh terlibat dalam skema korupsi yang sama yang diduga didalangi oleh Perez Molina.
Dalam skema korupsi yang disebut La Linea, atau The Line, adalah sebuah skema yang menyebutkan bahwa sejumlah pejabat menerima jatah dari uang suap yang diberikan para pengusaha yang ingin menghindari bea impor.
Skandal korupsi telah memicu serangkaian protes massa di Guatemala dan seruan untuk Perez Molina untuk mengundurkan diri.
BBC|YON DEMA|TEMPO.CO
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline