Mahout menunggangi gajah Sumatera (elephas maximus sumatrensis) jinak di aliran sungai Takuana di kawasan Pusat Konservasi Gajah di Minas, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Indonesia pada 18 Juli 2023.
(Foto: Dedy Sutisna)
Laporan: DEDI SUTISNA
RIAU ONLINE, SIAK - Mahout terlihat sedang menunggangi dan memandikan gajah Sumatera (elephas maximus sumatrensis) jinak di aliran sungai Takuana di kawasan Pusat Konservasi Gajah di Minas, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Indonesia pada 18 Juli 2023.
Foto: Dedy Sutisna
Populasi gajah Sumatera di Indonesia terus menyusut karena diburu untuk diambil gadingnya atau dibunuh karena dianggap hama dan mengakibatkan gajah Sumatera terancam punah.
Foto: Dedy Sutisna
Untuk mendukung program konservasi gajah Sumatera, Pusat Konservasi Gajah di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI melaksanakan kegiatan pelestarian gajah Sumatera. Kegiatan konservasi dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan konflik antara gajah dan manusia.
Foto: Dedy Sutisna
Bersinergi dengan program konservasi yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) juga turut mendukung program konservasi gajah Sumatera dengan mengalokasikan anggaran senilai Rp 24 miliar selama 10 tahun untuk menopang infrastruktur dan kebutuhan pakan gajah Sumatera jinak di pusat konservasi gajah.
Foto: Dedy Sutisna
Selain itu, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) juga mengalokasikan teknologi kontrol berupa Global Positioning System Collar (GPS Collar) untuk memantau keberadaan gajah liar dan mengadakan program agroforestry dengan menanam pohon bernilai ekonomis dan tidak disukai gajah serta secara rutin memberikan edukasi kepada masyarakat untuk meminimalisir konflik antara manusia dengan gajah Sumatera.